Kisah Heroik Arek Malang Tumpas Penjajah Belanda usai Proklamasi 17 Agustus 1945
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 08:30 WIB
“Serangan umum sesuai instruksi Jenderal Sudirman yang diminta membuat serangan agar tahu bahwa Indonesia masih ada. Jadi bicara serangan umum tidak hanya di Yogyakarta saja, di Malang juga ada, ada dua kali skalanya memang nggak sebesar di Yogyakarta,” tuturnya.
“Selama ini kan mungkin yang dikenal peristiwa Malang Bumi Hangus di tahun 1947 waktu agresi militer pertama untuk mengantisipasi Malang diduduki itu dibakar semua, tapi setelah itu ada peperangan lagi dimana-mana,” imbuhnya.
Apalagi pasca proklamasi kemerdekaan itu, nyaris satu orang arek Malang memiliki satu senjata rampasan dari tentara Jepang. Sehingga hal ini sempat membuat gentar Belanda berkonfrontasi melawan arek-arek Malang.
“Perlawanan tidak hanya di Kota Malang saja, di Kabupaten Malang itu selain di Kalijahe, Jabung, ada di Karanganyar dan Belung, Poncokusumo, Wajak, belum lagi di Tumpang di sekitar wilayah Rumah Sakit Sumber Santoso itu, terus Turen,” jelasnya.
Perlawanan juga muncul di wilayah Barat Malang di daerah Wagir, hingga ke utara di wilayah Pujon, dan Kota Batu. Sayang ia belum menemukan literasi detail mengenai sosok yang berjuang melakukan perlawanan ke tentara sekutu dan Belanda.
“Bicara serangan di Malang ini tak kalah dari Surabaya dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Timur. Jadi di sini memang diperhitungkan karena para pejuang sipil, dari rakyat itu sudah bawa senjata masing-masing hasil rampasan dari Jepang,” tandasnya.
“Selama ini kan mungkin yang dikenal peristiwa Malang Bumi Hangus di tahun 1947 waktu agresi militer pertama untuk mengantisipasi Malang diduduki itu dibakar semua, tapi setelah itu ada peperangan lagi dimana-mana,” imbuhnya.
Apalagi pasca proklamasi kemerdekaan itu, nyaris satu orang arek Malang memiliki satu senjata rampasan dari tentara Jepang. Sehingga hal ini sempat membuat gentar Belanda berkonfrontasi melawan arek-arek Malang.
Baca Juga
“Perlawanan tidak hanya di Kota Malang saja, di Kabupaten Malang itu selain di Kalijahe, Jabung, ada di Karanganyar dan Belung, Poncokusumo, Wajak, belum lagi di Tumpang di sekitar wilayah Rumah Sakit Sumber Santoso itu, terus Turen,” jelasnya.
Perlawanan juga muncul di wilayah Barat Malang di daerah Wagir, hingga ke utara di wilayah Pujon, dan Kota Batu. Sayang ia belum menemukan literasi detail mengenai sosok yang berjuang melakukan perlawanan ke tentara sekutu dan Belanda.
“Bicara serangan di Malang ini tak kalah dari Surabaya dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Timur. Jadi di sini memang diperhitungkan karena para pejuang sipil, dari rakyat itu sudah bawa senjata masing-masing hasil rampasan dari Jepang,” tandasnya.
(ams)
tulis komentar anda