Festival Budaya Lembah Baliem Kemas Budaya dan Tradisi Jadi Daya Tarik Wisata
Selasa, 13 Agustus 2024 - 20:21 WIB
Kegiatan yang diadakan turun-temurun ini terpilih sebagai salah satu dari agenda Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Program ini mempromosikan destinasi pariwisata melalui event yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan nusantara agar berwisata di Indonesia.
Sejak tahun 1989, perayaan ini dibuka untuk umum dan telah menjadi salah satu festival tertua dan paling ikonik di Papua, menyajikan kekayaan budaya suku-suku di tanah Papua.
Kegiatan ini juga diharapkan memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjaga dan menghormati warisan budaya di Lembah Baliem.
“Festival Budaya Lembah Baliem ini merupakan sebuah acara untuk melestarikan budaya masyarakat Lembah Baliem yang digelar di wilayah Kabupaten Jayawijaya pada bulan Agustus dengan cara memperkenalkan budaya tempat sendiri,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Engelbert Ch W Surabut.
Pada tahun ini, FBLB mengusung tema “The Pearl of Great Baliem” untuk menonjolkan keunikan, keindahan, dan kekuatan budaya dari Suku Hubula yang telah mendiami Lembah Baliem dari generasi ke generasi.
Event ini melibatkan 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya dengan masing-masing mengirimkan 50-70 penari kolosal. Selain itu, acara ini juga mengundang kontingen dari Kabupaten Lani Jaya dan Kabupaten Yahukimo untuk tampil pada acara ini.
Berbagai pertunjukan akan tampil diantaranya pertunjukkan atraksi perang suku, atraksi karapan babi, beragam pertunjukan permainan tradisional, hingga perlombaan-perlombaan.
FBLB 2024 juga akan menampilkan peradaban nenek moyang suku Hubula melalui atraksi kolosal perang-perangan, permainan olah raga anak remaja (sikoko dan puradan) yang mengasah ketangkasan melempar tombak, atraksi karapan babi.
Selanjutnya atraksi bakar batu (memasak cara tradisional) serta pergelaran seni tari dan permainan musik tradisional Pikon.
Sejak tahun 1989, perayaan ini dibuka untuk umum dan telah menjadi salah satu festival tertua dan paling ikonik di Papua, menyajikan kekayaan budaya suku-suku di tanah Papua.
Kegiatan ini juga diharapkan memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjaga dan menghormati warisan budaya di Lembah Baliem.
“Festival Budaya Lembah Baliem ini merupakan sebuah acara untuk melestarikan budaya masyarakat Lembah Baliem yang digelar di wilayah Kabupaten Jayawijaya pada bulan Agustus dengan cara memperkenalkan budaya tempat sendiri,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Engelbert Ch W Surabut.
Pada tahun ini, FBLB mengusung tema “The Pearl of Great Baliem” untuk menonjolkan keunikan, keindahan, dan kekuatan budaya dari Suku Hubula yang telah mendiami Lembah Baliem dari generasi ke generasi.
Event ini melibatkan 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya dengan masing-masing mengirimkan 50-70 penari kolosal. Selain itu, acara ini juga mengundang kontingen dari Kabupaten Lani Jaya dan Kabupaten Yahukimo untuk tampil pada acara ini.
Berbagai pertunjukan akan tampil diantaranya pertunjukkan atraksi perang suku, atraksi karapan babi, beragam pertunjukan permainan tradisional, hingga perlombaan-perlombaan.
FBLB 2024 juga akan menampilkan peradaban nenek moyang suku Hubula melalui atraksi kolosal perang-perangan, permainan olah raga anak remaja (sikoko dan puradan) yang mengasah ketangkasan melempar tombak, atraksi karapan babi.
Selanjutnya atraksi bakar batu (memasak cara tradisional) serta pergelaran seni tari dan permainan musik tradisional Pikon.
(shf)
tulis komentar anda