Asal Mula Boso Walikan Malang, Kode Rahasia Pejuang Pengecoh Spionase Belanda
Selasa, 13 Agustus 2024 - 06:15 WIB
Namun Agung memaparkan bila, bahasa walikan khas Malang ini tidak digunakan saat masa perjuangan sebelum kemerdekaan. Sebab saat itu jelas lawan yang dihadapi dibandingkan setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
“Kalau untuk perjuangan belum, dia baru muncul sandi - sandi itu ketika era bersiap mana kawan mana lawan, sehingga kita gunakan bahasa sandi periode 1947 - 1949 periode keemasan bahasa walikan, karena bahasa sandi komunikasi antar pejuang,” katanya.
Dia menjelaskan kemunculan bahasa walikan tak lepas dari kebiasaan cangkrukan atau nongkrong bagi warga Malang sejak zaman dahulu. Dari sanalah kosakata dibalikkan oleh warga, seperti genaro yang berarti orang, silup yang artinya polisi, hingga kata sudew atau wedus.
“Boso walikan ini karya budaya, karya budaya ciptaan manusia cipta dan karsa, itu menjadi bagian dari proses dinamika orang Malang. Orang Malang mengenal bahasa walikan sebagai osob iwalan atau boso walikan, yang telah ada sejak lama,” ujarnya.
”Bahasa walikan produk budaya kapan muncul, sejak lama sudah muncul. Karena itu bahasa pergaulan sehari-hari orang Malang, bahasa ngopi - ngopi cangkruk – cangkruk, dan boso ini sangat bersejarah melawan penjajah,” bebernya.
Lihat Juga: Mengapa Penunjukan Tulsi Gabbard sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional Guncang 18 Lembaga Mata-mata AS?
“Kalau untuk perjuangan belum, dia baru muncul sandi - sandi itu ketika era bersiap mana kawan mana lawan, sehingga kita gunakan bahasa sandi periode 1947 - 1949 periode keemasan bahasa walikan, karena bahasa sandi komunikasi antar pejuang,” katanya.
Dia menjelaskan kemunculan bahasa walikan tak lepas dari kebiasaan cangkrukan atau nongkrong bagi warga Malang sejak zaman dahulu. Dari sanalah kosakata dibalikkan oleh warga, seperti genaro yang berarti orang, silup yang artinya polisi, hingga kata sudew atau wedus.
“Boso walikan ini karya budaya, karya budaya ciptaan manusia cipta dan karsa, itu menjadi bagian dari proses dinamika orang Malang. Orang Malang mengenal bahasa walikan sebagai osob iwalan atau boso walikan, yang telah ada sejak lama,” ujarnya.
”Bahasa walikan produk budaya kapan muncul, sejak lama sudah muncul. Karena itu bahasa pergaulan sehari-hari orang Malang, bahasa ngopi - ngopi cangkruk – cangkruk, dan boso ini sangat bersejarah melawan penjajah,” bebernya.
Lihat Juga: Mengapa Penunjukan Tulsi Gabbard sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional Guncang 18 Lembaga Mata-mata AS?
(ams)
tulis komentar anda