Marak Depot Air Minum Isi Ulang, Asdamindo: Harus Berbasis Perlindungan Konsumen

Jum'at, 28 Juni 2024 - 19:54 WIB
Asdamindo menggelar seminar dan pelatihan depot air minum (DAM) di Bandung, Jawa Barat. Foto/Ist
BANDUNG - Air minum yang bersih dan higienis telah menjadi kebutuhan masyarakat, terutama di perkotaan, di tengah ketersediaannya sumber baku air bersih yang semakin langka.

Depot air minum (DAM) menjadi salah satu alternatif penyedia dan menjadi bisnis yang terus tumbuh.



Dari data Kementerian Perindustrian pada 2023 tercatat 31,87 persen penduduk Indonesia menggunakan air minum isi ulang sebagai sumber utama air minum. Pada 2024 terdapat 78,378 depot air minum di Indonesia.



Dari jumlah tersebut baru 53,261 yang layak HSP dan baru 1.755 yang memiliki Sertifikat Layak Higienis dan Sanitasi (SLHS). Umumnya usaha depot air minum berbentukUMKM yang dikelola secara perorangan.

Mengingat pentingnya kualitas air baku dan standar kebersihannya bagi konsumen, maka diperlukan seperangkat aturan dan standar guna melindungi keamanan konsumen. Dalam jangka panjang, standar pengelolaan bisnis DAM yang baik mampu menjamin keberlangsungan usaha.

Oleh karena itu, Aspirasi Pengawasan Perlindungan Air Minum dan Air Bersih Indonesia (Asdamindo) menggelar seminar dan pelatihan bagi DAM.



Seminar bertema manajemen higiene sanitasi untuk pengusaha DAM Indonesia dan pengawasan serta penegakan hukumnya dalam kepatuhan terhadap prinsip keamanan pangan dan persaingan usaha yang sehat digelar di Bandung.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content