Kisah Airlangga, Pendiri Kahuripan Jadi Saksi Tamatnya Mataram Kuno dari Serangan Sriwijaya

Selasa, 11 Juni 2024 - 06:16 WIB
Patung yang merupakan lambang kerajaan yang digunakan oleh Raja Airlangga. Foto/Istimewa
Serangan Kerajaan Sriwijaya ke Mataram Kuno membuat riwayat Mataram tamat.Penyerangan dilakukan menamatkan riwayat Mataram di bawah Raja Dharmawangsa Teguh. Kala itu Mataram sedangan mengadakan pesta pernikahan anak raja dengan Airlangga.

Airlangga yang menjadi pengantin berhasil melarikan dari serangan mematikan tersebut. Alhasil, Airlangga menjadi penerus Dinasti Isyana usai Dharmawangsa Teguh menjadi pemerintahan terakhir Kerajaan Mataram kuno.

Kemudian Airlangga menghimpun kekuatan dan mendirikan Kerajaan Kahuripan, yang awalnya berpusat di Wwatan Mas, daerah yang konon di sekitar Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, di kaki Gunung Lawu.





”Tapi saat itu Wwatan Mas juga mendapatkan serangan dari putri Raja Panuda dan pasukannya hingga mengalami kehancuran. Airlangga memindahkan pusat pemerintahannya dari Wwatan Mas ke Kahuripan”.

Demikian dikutip dari buku “13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa”.Diketahui bahwa Kahuripan merupakan cikal bakal Kerajaan Dhaha dan Janggala.

Masa berdirinya Kerajaan Kahuripan awalnya hanya menguasai wilayah Sidoarjo dan Pasuruhan tersebut, adalah tiga tahun pasca peristiwa Mahapralaya pada tahun 1007 M, di versi pertama, namun ada yang mengatakan pada 1016 M di versi kedua.



Sementara pada pendapat versi kedua tentang peristiwa Mahapralaya tersebut lebih dapat dipercaya daripada versi pertama. Mengingat Airlangga baru resmi menjadi raja Kahuripan pada tahun 1019 M. Tiga tahun sesudah Kahuripan berdiri.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content