1.270 Warga Mamasa Terdampak Longsor, Status Tanggap Darurat hingga 4 Juni 2024

Jum'at, 24 Mei 2024 - 12:44 WIB
BNPB melaporkan sebanyak 192 Kepala Keluarga terdampak, satu orang luka, satu orang Ibu hamil terisolir dan 1.270 Jiwa mengungsi. Foto/BNPB
MAMASA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 192 Kepala Keluarga terdampak, satu orang luka, satu orang Ibu hamil terisolir dan 1.270 Jiwa mengungsi akibat tanah longsor di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Berdasarkan catatan dari BPBD Kabupaten Mamasa tanah longsor terjadi Selasa (21/5). Tanah longsor dipicu oleh hujan deras yang berangsur lama disertai struktur tanah yang labil sehingga menyebabkan tertutupnya ruas jalan nasional Mamuju-Mamasa serta permukiman warga.

“Bencana longsor menyebabkan kerugian material lima unit fasilitas pendidikan rusak, satu fasilitas kesehatan (Posyandu) terdampak,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Jumat (24/5/2024).







192 unit rumah terdampak, lima unit kios terdampak, satu kantor Desa Salukepopo di Kecamatan Bambang terdampak. Sarana ibadah terdampak,tujuh kendaraan roda dua terdampak dan satu kendaraan roda empat terdampak serta 189,5 Hektare lahan pertanian.

Wilayah terdampak meliputi Desa Bambang, Saluassing, Minanga, Salukepopo, Bambang Timur, Salukadi, Salubulo, Balatana, Tanete Tomba, Masoso, Rantelemo, Salururu, Limba Debata, Sikamase, Ulumambi, Ulumambi Barat, Salutabang.

Kemudian Lembang Mokallang, Saludengen, Rantetarima di Kecamatan Bambang. Desa Salumukanan, Bambang Buda di Kecamtan Rantai Bulahan Timur. Desa Tapalinna, Bujung Manurung, Salualo, Talippuki di Kecamatan Mambi.

Desa Baruru, Uhailanu di Kecamatan Aralle, dan Desa Salumokanan di Kecamatan Rantim. Kondisi terkini sebanyak 1.270 jiwa masih mengungsi karena khawatir adanya longsor susulan. Warga terdampak longsor mengungsi ke rumah keluarganya di sekitar lokasi kejadian.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More