Kepala BKKBN Apresiasi Tren Keluarga Berisiko Stunting Turun di Palembang

Selasa, 21 Mei 2024 - 21:57 WIB
Sementara, jumlah catin yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK) lumayan banyak, berada di angka 18,5%.

“Ini kalau melahirkan bisa stunting anaknya. Jadi sebetulnya kalau mau menikah bisa ditangkap ini kasusnya (red),” ucapnya.

Hasto berharap elemen terkait di Kota Palembang agar lebih rajin lagi memotivasi mereka yang mau menikah untuk memeriksakan kesehatannya dan mengisi aplikasi Elsimil. Ini karena animo catin masih rendah.

Dalam kunjungan kerja kali ini, Hasto juga menyaksikan pemberian sertifikat kepala kepada 14 mitra kerja yang selama ini membantu upaya penurunan stunting di Kota Palembang.

Dalam kunjunganya di RS Pusri, Hasto dan Pj. Wali Kota Palembang mengecek langsung satu per satu ruangan pelayanan KB. Tak hanya itu, Hasto dan Ratu Dewa sempat berbincang dengan masyarakat yang sedang melakukan pemasangan KB.

Pj. Wali Kota Ratu Dewa mengungkapkan, pemasangan KB yang ditinjau kali ini merupakan KB steril seumur hidup.

Terkait kunjungan tersebut, dokter Hasto menjelaskan, saat ini pihaknya sedang gencar mengkampanyekan pelayanan kontrasepsi bagi laki-laki.

"Melihat pelayanan kontrasepsi mantap yakni steril untuk seumur hidup, kita juga kampanye di mana-mana bahwa KB pria juga ditingkatkan," ujar Hasto.

Pihaknya nanti akan bertemu penyuluh-penyuluh untuk kampanye KB pria. "Disteril itu tidak apa- apa. Dan juga sekarang ada KB susuk 1 batang. Paling banyak 2 batang. Ini praktis. Pasangnya juga tidak sakit," ungkapnya.

Hasto juga mengingatkan tentang penting ber-KB supaya jarak anak tidak terlalu dekat sehingga angka stunting turun. "Jarak hamil dan jarak melahirkan juga menentukan anaknya stunting atau tidak," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content