Peringatan Hardiknas Momentum Melindungi Generasi Muda dari Intoleransi
Kamis, 02 Mei 2024 - 07:40 WIB
Sementara itu, Dosen Iniversitas Muhammadiyah Prof Hamka (Uhamka) Mohammad Abdullah Darraz mengatakan bahwa di era digital dimana saat ini banyak sekali propaganda intoleransi, radikalisme dan terorisme maka dirasa penting menciptakan ekosistem sekolah damai.
“Karena tidak ada satupun sekolah yang mengajarkan radikalisme dan terorisme, tetapi sekolah harus waspada dan menjadi cure bagi siswa yang terpapar,” tandasnya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu guru kuasai, pertama adalah kemampuan mengidentifikasi sikap intoleransi pada siswa. Kelompok radikal menyasar sekolah umum karena sekolah ini dianggap tidak punya basis keagamaan yang kuat.
“Jadi mereka cenderung menyasar sekolah-sekolah umum. Guru PKN misalnya jadi aktor radikalisasi di salah satu sekolah di Jawa Tengah. Guru Bahasa Indonesia terpapar juga di Jateng. Pemahaman keagamaan yang kuat dapat menjadi tameng ketahanan untuk mencegah paham radikalisme di lingkungan sekolah,” ujarnya.
“Karena tidak ada satupun sekolah yang mengajarkan radikalisme dan terorisme, tetapi sekolah harus waspada dan menjadi cure bagi siswa yang terpapar,” tandasnya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu guru kuasai, pertama adalah kemampuan mengidentifikasi sikap intoleransi pada siswa. Kelompok radikal menyasar sekolah umum karena sekolah ini dianggap tidak punya basis keagamaan yang kuat.
“Jadi mereka cenderung menyasar sekolah-sekolah umum. Guru PKN misalnya jadi aktor radikalisasi di salah satu sekolah di Jawa Tengah. Guru Bahasa Indonesia terpapar juga di Jateng. Pemahaman keagamaan yang kuat dapat menjadi tameng ketahanan untuk mencegah paham radikalisme di lingkungan sekolah,” ujarnya.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda