BNPB Mencatat 2.495 KK Terdampak Gempa Bumi Tuban
Sabtu, 23 Maret 2024 - 17:49 WIB
SURABAYA - Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan jumlah warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur , terus bertambah. Sampai Sabtu (23/3/2024) pukul 14.00 WIB, tercatat 2.495 kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa wilayah Provinsi Jawa Timur terdampak.
Adapun rinciannya sebanyak 2.473 KK di Kabupaten Gresik, 12 KK di Kabupaten Tuban, 6 KK di Kabupaten Lamongan, 2 KK di Kota Surabaya, 1 KK di Kabupaten Pamekasan, dan 1 KK di Kabupaten Sidoarjo.
“Ada satu kepala kelurga di Kabupaten Tuban mengungsi ke rumah kerabat karena rumahnya terdampak gempa. Satu warga Kabupaten Gresik dan satu warga Kota Surabaya mengalami luka ringan akibat tertimpa material rumah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya.
Kerusakan infrastruktur bertambah cukup signifikan di wilayah Kabupaten Gresik. Saat ini 304 unit rumah warga mengalami kerusakan berat, 835 unit rumah warga rusak sedang, dan 1.334 unit rumah rusak ringan.
Sebanyak 11 unit fasilitas pendidikan rusak sedang dan 39 unit fasilitas pendidikan rusak ringan. Ada 7 unit fasilitas ibadah rusak berat, 8 unit fasilitas ibadah lainnya rusak sedang, dan 72 unit fasilitas ibadah kondisinya rusak ringan. Ada 8 gedung perkantoran rusak akibat gempa.
Sejumlah kerusakan juga terjadi wilayah Kabupaten Tuban, 4 rumah rusak berat, 8 rumah rusak ringan, 2 kandang milik warga roboh, satu klenteng dan SDN Mandoka rusak ringan, serta satu Balai Desa alami rusak berat.
Rumah Sakit Husada Utama dan Gedung Sawunggaling Jimerto di Kota Surabaya mengalami kerusakan ringan. Sebelumnya dilaporkan dua unit rumah warga rusak ringan, serta RS Unair dan RSUD M Soewandhie turut terdampak.
Selanjutnya di Kabupaten Lamongan terdapat 6 unit rumah rusak ringan, RS Intan Medika, 1 unit masjid dan 2 balai desa rusak ringan. Kemudian 1 unit kantor kecamatan di Kabupaten Bojonegoro rusak ringan, 1 unit rumah rusak sedang di Kabupaten Pamekasan, dan satu unit rumah rusak ringan di Kabupaten Sidoarjo. Untuk Kabupaten Rembang laporan masih sama dengan sebelumnya yaitu RSUD dr. Soetrasno terdampak.
Adapun rinciannya sebanyak 2.473 KK di Kabupaten Gresik, 12 KK di Kabupaten Tuban, 6 KK di Kabupaten Lamongan, 2 KK di Kota Surabaya, 1 KK di Kabupaten Pamekasan, dan 1 KK di Kabupaten Sidoarjo.
“Ada satu kepala kelurga di Kabupaten Tuban mengungsi ke rumah kerabat karena rumahnya terdampak gempa. Satu warga Kabupaten Gresik dan satu warga Kota Surabaya mengalami luka ringan akibat tertimpa material rumah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya.
Kerusakan infrastruktur bertambah cukup signifikan di wilayah Kabupaten Gresik. Saat ini 304 unit rumah warga mengalami kerusakan berat, 835 unit rumah warga rusak sedang, dan 1.334 unit rumah rusak ringan.
Sebanyak 11 unit fasilitas pendidikan rusak sedang dan 39 unit fasilitas pendidikan rusak ringan. Ada 7 unit fasilitas ibadah rusak berat, 8 unit fasilitas ibadah lainnya rusak sedang, dan 72 unit fasilitas ibadah kondisinya rusak ringan. Ada 8 gedung perkantoran rusak akibat gempa.
Sejumlah kerusakan juga terjadi wilayah Kabupaten Tuban, 4 rumah rusak berat, 8 rumah rusak ringan, 2 kandang milik warga roboh, satu klenteng dan SDN Mandoka rusak ringan, serta satu Balai Desa alami rusak berat.
Rumah Sakit Husada Utama dan Gedung Sawunggaling Jimerto di Kota Surabaya mengalami kerusakan ringan. Sebelumnya dilaporkan dua unit rumah warga rusak ringan, serta RS Unair dan RSUD M Soewandhie turut terdampak.
Selanjutnya di Kabupaten Lamongan terdapat 6 unit rumah rusak ringan, RS Intan Medika, 1 unit masjid dan 2 balai desa rusak ringan. Kemudian 1 unit kantor kecamatan di Kabupaten Bojonegoro rusak ringan, 1 unit rumah rusak sedang di Kabupaten Pamekasan, dan satu unit rumah rusak ringan di Kabupaten Sidoarjo. Untuk Kabupaten Rembang laporan masih sama dengan sebelumnya yaitu RSUD dr. Soetrasno terdampak.
(wib)
tulis komentar anda