Hingga Pagi ini, 149 Gempa Susulan Masih Mengguncang Tuban
Sabtu, 23 Maret 2024 - 09:21 WIB
TUBAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak 149 gempa susulan masih mengguncang Tuban, Jawa Timur sejak kemarin hingga pagi ini, Sabtu (23/3/2024).
“149 gempa hingga jam 5 pagi ini, dengan magnitudo terbesar M6,5 dan terkecil M2,6,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).
Sebelumnya, gempa kekuatan M6,0 mengguncang Tuban pada Jumat (23/3) pukul 11:22:45 WIB. Kemudian, terjadi gempa lagi dengan kekuatan M6,5 atau lebih besar dari sebelumnya, pada sore harinya pukul 15.52.58 WIB.
Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).”
Berdasarkan laporan dari masyarakat gempabumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
“149 gempa hingga jam 5 pagi ini, dengan magnitudo terbesar M6,5 dan terkecil M2,6,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).
Sebelumnya, gempa kekuatan M6,0 mengguncang Tuban pada Jumat (23/3) pukul 11:22:45 WIB. Kemudian, terjadi gempa lagi dengan kekuatan M6,5 atau lebih besar dari sebelumnya, pada sore harinya pukul 15.52.58 WIB.
Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).”
Berdasarkan laporan dari masyarakat gempabumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
(ams)
tulis komentar anda