Banjir Akibat Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut, BPBD: 48 Desa Terdampak
Selasa, 12 Maret 2024 - 17:06 WIB
BOJONEGORO - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, yang sempat meluas dan membanjiri 48 desa di 11 kecamatan, kini mulai surut.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa banjir tersebut telah merendam jalanan, fasilitas umum, dan pemukiman warga.
"Rumah yang terdampak sekitar 682 keluarga," ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny, melalui keterangan tertulis, Selasa (12/3/2024).
BPBD Bojonegoro telah memberikan bantuan kepada warga terdampak, seperti makanan, posko penampungan dan kesehatan, serta mendirikan dapur umum.
"Meskipun mayoritas warga enggan untuk mengungsi, kami tetap siaga dan terus memantau situasi," kata Laela.
Banjir juga merendam sekitar 1.880 hektar area pertanian.
Sementara itu, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo terus mengalami penurunan. Hingga Selasa petang, tiang ukur ketinggian air di utara Pasar Kota Bojonegoro menunjukkan angka 13,45 pielscaal.
Meskipun demikian, kondisi Sungai Bengawan Solo yang memiliki panjang lebih dari 550 kilometer ini masih berstatus siaga kuning.
BPBD Bojonegoro mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini terkait kondisi banjir.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa banjir tersebut telah merendam jalanan, fasilitas umum, dan pemukiman warga.
"Rumah yang terdampak sekitar 682 keluarga," ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny, melalui keterangan tertulis, Selasa (12/3/2024).
BPBD Bojonegoro telah memberikan bantuan kepada warga terdampak, seperti makanan, posko penampungan dan kesehatan, serta mendirikan dapur umum.
"Meskipun mayoritas warga enggan untuk mengungsi, kami tetap siaga dan terus memantau situasi," kata Laela.
Banjir juga merendam sekitar 1.880 hektar area pertanian.
Sementara itu, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo terus mengalami penurunan. Hingga Selasa petang, tiang ukur ketinggian air di utara Pasar Kota Bojonegoro menunjukkan angka 13,45 pielscaal.
Meskipun demikian, kondisi Sungai Bengawan Solo yang memiliki panjang lebih dari 550 kilometer ini masih berstatus siaga kuning.
BPBD Bojonegoro mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini terkait kondisi banjir.
(hri)
tulis komentar anda