Viral Kasus Perundungan Siswa Difabel di SMPN 3 Wonosari, Begini Faktanya

Jum'at, 23 Februari 2024 - 10:07 WIB
Kepala Sekolah SMPN 3 Wonosari Sutotok Sudarujian. Foto: MPI/Erfan Erlin
GUNUNGKIDUL - RAN (13) siswa penyandang disabilitas SMPN 3 Wonosari Gunungkidul sampai saat ini masih dirawat di RSUD Wonosari karena jarinya patah. RAN dikabarkan menjadi korban bullying oleh teman sekolahnya sewaktu jam sekolah.

Kepala Sekolah SMPN 3 Wonosari Sutotok Sudarujian menepis anggapan adanya bullying atau perundungan tersebut. Pihak sekolah justru kaget ketika mendapati RAN menjadi korban perundungan dan mengalami cedera jari kelingkingnya patah.

“Kami kaget kok RAN jadi korban. Wong dia itu atlet taekwondo, dia itu percaya diri banget,” kata Sutotok, Jumat (23/2/2024).



Namun demikian, pihaknya sudah melakukan investigasi dengan meminta keterangan dari pihak yang berseteru dan juga teman-temannya. Dan ada dua versi yang mereka dapat dari kasus dugaan bullying atau perundungan tersebut.

Sutotok mengatakan peristiwa tersebut bukanlah bullying. Namun hanyalah perselisihan dua siswa antara korban RAN dengan temannya RH.

Dan kebetulan keduanya sama-sama penyandang disabilitas di mana RAN cacat sejak lahir karena hanya memiliki satu tangan sementara RH penyandang Tunagrahita. “Jadi itu bukan bullying. Ya biasa perselisihan dua siswa saja,” ujarnya.

Dia menambahkan kejadian tersebut bermula ketika seluruh siswa istirahat kedua dan sholat berjamaah di musala sekolah tersebut. Selesai sholat, RAN dan RH duduk-duduk di depan ruang komputer dan kebetulan di depannya ada kayu.

Saat itu, RH memukul-mukul dan menendang-nendang kayu tersebut. RAN kemudian menegur RH agar menghentikan aksinya. Namun RH tersinggung karena RAN menegurnya dengan menggunakan kata panggilan ayahnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content