PDP Corona Meninggal di Muratara Ternyata Seorang Bidan
Selasa, 14 April 2020 - 18:52 WIB
MURATARA - Pasien dalam pengawasan (PDP) kasus corona atau COVID-19 asal Kabupaten Muratara yang meninggal di Rumah Sakit Siloam ternyata berprofesi sebagai bidan.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Susyanto Tunut mengatakan, PDP dengan kasus 01 ini merupakan tenaga medis di Kabupaten Muratara. “ Yang bersangkutan seorang bidan di Kabupaten Muratara,” ungkap Susyanto, Selasa (14/4/2020). (Baca juga: Satu PDP Corona di Muratara Sumsel Meninggal Dunia)
Menurut Susyanto, status PDP 01 Muratara itu ditetapkan oleh Rumah Sakit Siloam Kota Lubuklinggau. Sedangkan Dinkes dan Gugus Tugas COVID-19 Muratara tidak mengetahui.
Sebab, kejadian itu berawal dari RS Siloam Kota Lubuklinggau. Setelah PDP meninggal dunia, pihak Rumah Sakit Siloam baru berkoordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Muratara.
"Dari itu kita membuat skenario dan mengharapkan dari Siloam semuanya sampai penguburan. Ternyata Rumah Sakit Siloam tidak sanggup," ungkapnya.
Karena pihak rumah sakit tidak sanggup, maka Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Muratara menjemput pasien PDP tersebut sekaligus membantu keluarga untuk memakamkan. "Tadi ada pihak kepolisian, kades, dan camat mengimbau penguburan agar dilakukan semaksimal mungkin," paparnya.
Terkait masalah status PDP COVID-19, Tim Gugus Tugas akan menunggu hasil tes swab. Kemungkinan hasil tes swab baru keluar pada siang atau sore hari ini. "Dan seandainya hasilnya positif, maka kita lakukan sesuai dengan protokol, tracking, rapid test, dan penyemprotan disinfektan,” tandasnya.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Susyanto Tunut mengatakan, PDP dengan kasus 01 ini merupakan tenaga medis di Kabupaten Muratara. “ Yang bersangkutan seorang bidan di Kabupaten Muratara,” ungkap Susyanto, Selasa (14/4/2020). (Baca juga: Satu PDP Corona di Muratara Sumsel Meninggal Dunia)
Menurut Susyanto, status PDP 01 Muratara itu ditetapkan oleh Rumah Sakit Siloam Kota Lubuklinggau. Sedangkan Dinkes dan Gugus Tugas COVID-19 Muratara tidak mengetahui.
Sebab, kejadian itu berawal dari RS Siloam Kota Lubuklinggau. Setelah PDP meninggal dunia, pihak Rumah Sakit Siloam baru berkoordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Muratara.
"Dari itu kita membuat skenario dan mengharapkan dari Siloam semuanya sampai penguburan. Ternyata Rumah Sakit Siloam tidak sanggup," ungkapnya.
Karena pihak rumah sakit tidak sanggup, maka Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Muratara menjemput pasien PDP tersebut sekaligus membantu keluarga untuk memakamkan. "Tadi ada pihak kepolisian, kades, dan camat mengimbau penguburan agar dilakukan semaksimal mungkin," paparnya.
Terkait masalah status PDP COVID-19, Tim Gugus Tugas akan menunggu hasil tes swab. Kemungkinan hasil tes swab baru keluar pada siang atau sore hari ini. "Dan seandainya hasilnya positif, maka kita lakukan sesuai dengan protokol, tracking, rapid test, dan penyemprotan disinfektan,” tandasnya.
(nbs)
tulis komentar anda