Kisah Jenderal Amerika Pimpin Perang Dunia II dari Bukit Sentani Papua

Selasa, 14 April 2020 - 18:31 WIB
Sepanjang operasi ini unit-unit Angkatan Laut Pasific yang dipimpin oleh Admiral William Holsey ditempatkan di bawah komando strategis MacArthur. Setelah membebaskan Kepulauan Solomon, pasukan MacArthur menyerbu memasuki kepulauan Admiralty dan menetralisir basis pertahanan Jepang di Rabaul pada 1944. Mereka kemudian bergerak di sepanjang pantai utara Irian dan akhirnya membuat pertahanan di Jayapura.

Jenderal MacArthur, setelah terpaksa meninggalkan Bataan dan menyingkir ke Australia, dan menerima bantuan pasukan serta peralatan dari Amerika, lalu menyusun kekuatan baru dan strategi yang ditetapkannya adalah serangan balasan akan dilaksanakan menurut garis yang terpendek ke Jepang.

Oleh karena itu, pulau-pulau Indonesia bagian Barat, tidak termasuk dalam strategi serangan balasan ini. Tempat-tempat pendudukan lainnya seperti Sorong, Sarmi, Manokwari, Teluk Kao dan lainnya tidak diserbu, tetapi diblokade dari udara dan laut sehingga hubungan keluar terputus, tidak dapat saling memberi bantuan, dan akhirnya menyerah.

Pembebasan Nieuw Guinea/Papua oleh tentara Sekutu berlangsung hanya kurang dari tiga bulan, yaitu 22 April - 30 Juli 1944. Kekuatan tentara Jepang sepanjang pesisir utara dan barat Papua tidak berdaya terhadap strategi perang Sekutu, yaitu taktik perang “lompat katak” yang dilancarkan pasukan MacArthur.

Sama seperti pasukan Jepang yang memulai masuk Papua dengan mendaratkan pasukannya di Teluk Humboldt (sekarang Teluk Hamadi), maka MacArthur masuk kembali ke Papua dengan mendaratkan pasukannya melalui Teluk Hamadi. Kemudian pasukannya berjalan kaki melalui Danau Sentani dan terus naik ke atas gunung, dan akhirnya membuat markas besar di Bukit daerah Ifar Gunung. Dari sini MacArthur kemudian merebut kembali Sarmi, Sorong, Manokwari dan Fak-Fak.

Kedudukan tentara Sekutu di Hollandia (nama lain Jayapura) dan sekitarnya makin diperluas, dan mendesak pertahanan tentara Jepang sehingga tidak terdapat perlawanan dan lumpuh seluruhnya. Dengan demikian, pada 6 Juni 1944, operasi militer tentara Sekutu merebut Hollandia di bawah pimpinan Jenderal Douglass MacArthur dinyatakan selesai.

Hollandia kemudian oleh Jenderal MacArthur dijadikan sebagai General Head Quarter of the South West Pacific Area (Markas besar Pasifik Barat Daya), Pusat Allied Air Forces (Angkatan Udara sekutu), Pusat Allied Land Forces (Angkatan Darat Sekutu), dan The US “7” Fleet Recreation Centre di Ifar.

Dianugerahi Medal of Honor

Dilansir dari Wikipedia, Douglas MacArthurlahirpada 26 Januari1880dan meninggaldunia pada 5 April1964, persisnya di umur 84 tahun. MacArthur seorang jenderalbintang limaasalAmerika Serikatdanmarsekal lapanganAngkatan Darat Filipina.

MacArthur menjabat sebagaiKepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikatpada dasawarsa 1930-an dan memiliki sumbangsih yang besar dalam upaya untuk melawanKekaisaran Jepangdi PasifikselamaPerang Dunia II.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content