Ada 2 Pesan Penting Jokowi di Balik Penghargaan untuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah
Selasa, 11 Agustus 2020 - 11:10 WIB
BOGOR - Setidaknya ada dua pesan penting terkait keputusan Presiden Jokowi yang menganugerahi penghargaan Bintang Tanda Jasa ke Fadli Zon dan Fahri Hamzah .
Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid mengatakan dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pesan pertama adalah pesan rekonsiliatif. Dimana Jokowi ingin menguatkan pesan rekonsiliasi yang masih belum betul-betul terjadi setelah masuknya Prabowo ke dalam barisan istana.
Menurutnya, pesan kedua Jokowi Jokowi ingin menyampaikan kepada masyarakat secara umum maupun kepada pendukung dan penegak hukum bahwa Jokowi tidak masalah dengan kritik. (BACA JUGA: Presiden Jokowi Saksikan Penyuntikan Uji Klinis Vaksin Covid-19)
“Selevel Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang mengkritik habis-habisan pemerintah dianggap turut serta membantu kinerja atau berjasa pada negeri ini sehingga dianugerahi penghargaan,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020)
Sehingga, kata Abdul Hamid, Jokowi ingin menyampaikan bahwa dia tidak bermasalah terhadap kritik, bahkan butuh kritik tersebut. Yang dia butuhkan adalah persatuan apalagi menghadapi ancaman resesi yang menghantui bangsa Indonesia.
Dia berharap, pesan ini harus betul-betul fahami oleh para pendukung agar jangan reaktif bahkan cenderung attacking terhadap siapapun yang mengkritisi pemerintah.
“Termasuk menurut saya yang terakhir terhadap gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas Yani, Dien Syamsuddin dkk,” katanya. (BACA JUGA: Tammy Duckworth, Bakal Cawapres Biden yang Pernah Tinggal di Jakarta)
Abdul Hamid menjelaskan, pesan itu akan menjadi pepesan kosong atau menguap menjadi sebatas ceremony hampa tanpa makna, jika tidak diterjemahkan oleh pendukung dan para pembantu presiden termasuk dalam hal ini banyak dikeluhkan, terkait aparat penegak hukum yang dianggap tumpul kepada pendukung Jokowi dan sangat tajam kepada para pengkritiknya.
“Jadi tegakkan keadilan yang sesungguhnya, terima kritik dengan senyuman maka persatuan akan tegak dengan sendirinya,” tambahnya.
Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid mengatakan dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pesan pertama adalah pesan rekonsiliatif. Dimana Jokowi ingin menguatkan pesan rekonsiliasi yang masih belum betul-betul terjadi setelah masuknya Prabowo ke dalam barisan istana.
Menurutnya, pesan kedua Jokowi Jokowi ingin menyampaikan kepada masyarakat secara umum maupun kepada pendukung dan penegak hukum bahwa Jokowi tidak masalah dengan kritik. (BACA JUGA: Presiden Jokowi Saksikan Penyuntikan Uji Klinis Vaksin Covid-19)
“Selevel Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang mengkritik habis-habisan pemerintah dianggap turut serta membantu kinerja atau berjasa pada negeri ini sehingga dianugerahi penghargaan,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020)
Sehingga, kata Abdul Hamid, Jokowi ingin menyampaikan bahwa dia tidak bermasalah terhadap kritik, bahkan butuh kritik tersebut. Yang dia butuhkan adalah persatuan apalagi menghadapi ancaman resesi yang menghantui bangsa Indonesia.
Dia berharap, pesan ini harus betul-betul fahami oleh para pendukung agar jangan reaktif bahkan cenderung attacking terhadap siapapun yang mengkritisi pemerintah.
“Termasuk menurut saya yang terakhir terhadap gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas Yani, Dien Syamsuddin dkk,” katanya. (BACA JUGA: Tammy Duckworth, Bakal Cawapres Biden yang Pernah Tinggal di Jakarta)
Abdul Hamid menjelaskan, pesan itu akan menjadi pepesan kosong atau menguap menjadi sebatas ceremony hampa tanpa makna, jika tidak diterjemahkan oleh pendukung dan para pembantu presiden termasuk dalam hal ini banyak dikeluhkan, terkait aparat penegak hukum yang dianggap tumpul kepada pendukung Jokowi dan sangat tajam kepada para pengkritiknya.
“Jadi tegakkan keadilan yang sesungguhnya, terima kritik dengan senyuman maka persatuan akan tegak dengan sendirinya,” tambahnya.
(vit)
tulis komentar anda