Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Pusat Peradaban Pengembangan Agama Hindu dan Buddha

Selasa, 09 Januari 2024 - 08:50 WIB


Bahkan dari berita China kita memperoleh keterangan bahwa pada tahun 1003 raja Se-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tiau-hwa atau nama lain dari Sri Culamaniwarmadewa, mengirim dua utusan ke Cina untuk membawa upeti.

Mereka mengatakan bahwa di negaranya didirikan sebuah bangunan suci agama Buddha untuk memuja, agar kaisar panjang umur. Mereka memohon agar kaisar memberikan nama dan genta. Bangunan suci itu kemudian diberi nama Cheng-tien-wa-shou.

Tahun 1008 datang lagi satu perutusan dari raja yang bernama Se li- ma-la-pi (Sri Marawi) ke Cina. Mungkin yang dimaksud di sini ialah Sri Marawijayottunggawarman. Utusan selanjutnya datang di China pada tahun 1016, 1017, dan 1018.

Dari keterangan di atas rupa-rupanya raja Culamaniwarman memerintah tidak lama, ia digantikan oleh anaknya yang bernama Marawijayottunggawarman.

Sekitar tahun 1005-1006, yaitu pada masa pemerintahan ke-21 dari raja Cola yang bernama Rajakesariwarman Rajaraja I.

Raja Marawijayottunggawarman mendirikan sebuah bangunan suci agama Buddha di Nagipattana dengan bantuan raja Cola tadi. Bangunan ini kemudian diberi nama Culamaņiwarmawihara yang berdiri megah dan menjulangg tinggi.
(ams)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More