Mutilasi Pengusaha Kafe di Kos-kosan Malang, Polisi Periksa Keluarga dari Surabaya
Sabtu, 06 Januari 2024 - 07:04 WIB
MALANG - Kepolisian terus mendalami dugaan pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan tukang pijat bernama Abdul Rahman di rumah kos-kosan kawasan Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur.
Sejauh ini ada tiga orang saksi yang dimintai keterangan oleh polisi, guna mengungkap kasus ini.
"Saat ini masih dalam pendalaman. Saksi ada tiga orang yang diperiksa, mungkin akan bertambah," kata Wakasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis, saat ditemui di Mapolresta Malang Kota, Jumat malam (5/1/2024).
Dia menyebut, saat ini masih mencari beberapa saksi tambahan untuk memperkuat pengungkapan dugaan kasus mutilasi oleh tukang pijat ini.
Kepolisian juga akan memeriksa keluarga pengusaha kafe asal Trenggilis Mejoyo, Surabaya, berinisial AP (34) yang sebelumnya sempat dilaporkan hilang pada 15 Oktober 2023 lalu.
"Wong keduanya (terduga korban AP dan pelaku Abdul Rahman) saling kenal. (Kenal di mana keduanya). Saat ini masih pendalaman, kapan percakapan terjadi, kapan mereka melakukan perkenalan ini, apakah relevan atau tidak sebagai petunjuk. (keterangan keluarga) Saya belum bisa memastikan (soal korban), karena keluarga juga belum (dimintai keterangan), dari Surabaya," jelasnya.
Nur Wasis menambahkan, hingga baru keterangan pengakuan oleh Abdul Rahman bahwa ia telah membunuh dan memutilasi korbannya.
Sejauh ini ada tiga orang saksi yang dimintai keterangan oleh polisi, guna mengungkap kasus ini.
"Saat ini masih dalam pendalaman. Saksi ada tiga orang yang diperiksa, mungkin akan bertambah," kata Wakasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis, saat ditemui di Mapolresta Malang Kota, Jumat malam (5/1/2024).
Dia menyebut, saat ini masih mencari beberapa saksi tambahan untuk memperkuat pengungkapan dugaan kasus mutilasi oleh tukang pijat ini.
Kepolisian juga akan memeriksa keluarga pengusaha kafe asal Trenggilis Mejoyo, Surabaya, berinisial AP (34) yang sebelumnya sempat dilaporkan hilang pada 15 Oktober 2023 lalu.
"Wong keduanya (terduga korban AP dan pelaku Abdul Rahman) saling kenal. (Kenal di mana keduanya). Saat ini masih pendalaman, kapan percakapan terjadi, kapan mereka melakukan perkenalan ini, apakah relevan atau tidak sebagai petunjuk. (keterangan keluarga) Saya belum bisa memastikan (soal korban), karena keluarga juga belum (dimintai keterangan), dari Surabaya," jelasnya.
Baca Juga
Nur Wasis menambahkan, hingga baru keterangan pengakuan oleh Abdul Rahman bahwa ia telah membunuh dan memutilasi korbannya.
tulis komentar anda