Sembilan Penghuni Rumah Karantina di Kendal Jalani Tes Kesehatan
Kamis, 30 April 2020 - 16:42 WIB
Pemudik yang menghuni rumah karantina di Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kendal menjalani pemeriksaan kesehatan, Kamis (30/2/2020). FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
KENDAL - Sembilan pemudik yang menghuni rumah karantina di Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kendal menjalani pemeriksaan kesehatan, Kamis (30/2/2020). Selama karantina, mereka diwajibkan ikut senam pagi, istirahat yang cukup serta tidak boleh dijenguk keluarga.
Para pemudik yang dikarantina memiliki aktivitas rutin di pagi hari. Setiap pukul 10.00 WIB, mereka diajak berolahraga dengan senam bersama petugas kesehatan dan tim gugus COVID-19 di Desa Pucangrejo. Senam berlangsung kurang lebih 15 menit agar tubuh bugar dan imunitas meningkat sehingga tidak mudah sakit.
Sembilan penghuni rumah karantina mengaku senang dengan kegiatan senam bersama ini. Selain bisa mengurangi kejenuhan juga bisa menambah imun tubuh.
Setelah melakukan senam bersama, satu per satu penghuni rumah karantina menjalani tes kesehatan dan pemeriksaan rutin. Tes kesehatan dan pemeriksaan rutin ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan pemudik yang dikarantina. Pemeriksaan kesehatan meliputi cek suhu tubuh, tekanan darah serta konsultasi tentang keluhan yang dirasakan.
Salah satu penghuni rumah karantina, Risma mengaku sudah lebih dari empat hari diisolasi. Selama dikarantina, seluruh kebutuhan sehari-hari dipenuhi pemerintah desa. Kegiatan yang dilakukan juga tidak terlalu berat.
"Saya sukarela menjalani karantina agar kondisi tubuh sehat dan keluarga juga sehat," katanya, Kamis (30/4/2020).
Sementara itu, Kepala Desa Pucangrejo, Agus Riyanto mengatakan, kegiatan rutin pemudik yang dikarantina adalah senam dan pemeriksaan kesehatan. "Mereka menjalani pemeriksaan setiap hari untuk memastikan kondisi tubuhnya selalu sehat," katanya.
Dari sembilan pemudik yang menjalani karantina di SD Negeri Pucangrejo, dua orang akan menyelesaikan masa karantina 14 hari. Sementara jumlah warga Pucangrejo yang sudah konfirmasi akan mudik sebanyak 65 orang dan mereka siap dikarantina terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah masing-masing.
Para pemudik yang dikarantina memiliki aktivitas rutin di pagi hari. Setiap pukul 10.00 WIB, mereka diajak berolahraga dengan senam bersama petugas kesehatan dan tim gugus COVID-19 di Desa Pucangrejo. Senam berlangsung kurang lebih 15 menit agar tubuh bugar dan imunitas meningkat sehingga tidak mudah sakit.
Sembilan penghuni rumah karantina mengaku senang dengan kegiatan senam bersama ini. Selain bisa mengurangi kejenuhan juga bisa menambah imun tubuh.
Setelah melakukan senam bersama, satu per satu penghuni rumah karantina menjalani tes kesehatan dan pemeriksaan rutin. Tes kesehatan dan pemeriksaan rutin ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan pemudik yang dikarantina. Pemeriksaan kesehatan meliputi cek suhu tubuh, tekanan darah serta konsultasi tentang keluhan yang dirasakan.
Salah satu penghuni rumah karantina, Risma mengaku sudah lebih dari empat hari diisolasi. Selama dikarantina, seluruh kebutuhan sehari-hari dipenuhi pemerintah desa. Kegiatan yang dilakukan juga tidak terlalu berat.
"Saya sukarela menjalani karantina agar kondisi tubuh sehat dan keluarga juga sehat," katanya, Kamis (30/4/2020).
Sementara itu, Kepala Desa Pucangrejo, Agus Riyanto mengatakan, kegiatan rutin pemudik yang dikarantina adalah senam dan pemeriksaan kesehatan. "Mereka menjalani pemeriksaan setiap hari untuk memastikan kondisi tubuhnya selalu sehat," katanya.
Dari sembilan pemudik yang menjalani karantina di SD Negeri Pucangrejo, dua orang akan menyelesaikan masa karantina 14 hari. Sementara jumlah warga Pucangrejo yang sudah konfirmasi akan mudik sebanyak 65 orang dan mereka siap dikarantina terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah masing-masing.
(abd)
tulis komentar anda