Terjang 3 Bukit dan Jurang, Evakuasi Korban Super Tucano Berlangsung Dramatis
Kamis, 16 November 2023 - 19:45 WIB
PASURUAN - Upaya evakuasi para korban pesawat tempur Super Tucano yang jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan, berjalan dramatis. Aparat TNI dan Polri, dibantu warga Suku Tengger, harus berjalan menyusuri tiga bukit dan jurang untuk sampai di lokasi.
Setelah berjalan kaki sejauh 7 km, aparat gabungan TNI dan Polri, bersama warga akhirnya berhasil mengevakuasi dua jenazah parjurit TNI AU. Warga langsung membungkus jenazah tersebut menggunakan sarung, dan mengevakuasinya.
Jenazah diangkut ke permukiman dengan cara dipikul menggunakan batang bambu, dengan kondisi jalur evakuasi berupa bukit dan jurang. "Sekali jalan, butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai ke lokasi," ujar salah seorang warga, Paiman.
Tak hanya warga dari Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, yang terlibat mengevakuasi jenazah korban pesawat jatuh tersebut. Warga dari Desa Wonorejo, dan Desa Lumbang, Kecamatan Lumbang, juga turut membantu proses evakuasi.
Paiman menyebut, kondisi di lokasi sangat berat, karena selain lokasi pesawat berada di bawah jurang, juga kondisinya sudah berkabut sehingga jarak pandang sangat pendek. "Tadi kabutnya tebal, sehingga sulit melihat lokasinya," ungkapnya.
Sementara Komandan Koramil Lumbang, Kapten Setiyono mengatakan, medan di lokasi jatuhnya pesawat sangat berat. "Jarak dari permukiman warga ke lokasi jatuhnya pesawat sekitar 7 km, dengan kondisi perbukitan dan jurang," ungkapnya.
Baca Juga
Setelah berjalan kaki sejauh 7 km, aparat gabungan TNI dan Polri, bersama warga akhirnya berhasil mengevakuasi dua jenazah parjurit TNI AU. Warga langsung membungkus jenazah tersebut menggunakan sarung, dan mengevakuasinya.
Jenazah diangkut ke permukiman dengan cara dipikul menggunakan batang bambu, dengan kondisi jalur evakuasi berupa bukit dan jurang. "Sekali jalan, butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai ke lokasi," ujar salah seorang warga, Paiman.
Baca Juga
Tak hanya warga dari Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, yang terlibat mengevakuasi jenazah korban pesawat jatuh tersebut. Warga dari Desa Wonorejo, dan Desa Lumbang, Kecamatan Lumbang, juga turut membantu proses evakuasi.
Paiman menyebut, kondisi di lokasi sangat berat, karena selain lokasi pesawat berada di bawah jurang, juga kondisinya sudah berkabut sehingga jarak pandang sangat pendek. "Tadi kabutnya tebal, sehingga sulit melihat lokasinya," ungkapnya.
Sementara Komandan Koramil Lumbang, Kapten Setiyono mengatakan, medan di lokasi jatuhnya pesawat sangat berat. "Jarak dari permukiman warga ke lokasi jatuhnya pesawat sekitar 7 km, dengan kondisi perbukitan dan jurang," ungkapnya.
tulis komentar anda