Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Enggano Bengkulu
Jum'at, 03 November 2023 - 14:26 WIB
BENGKULU UTARA - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M)5,2 mengguncang wilayah Pulau Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu, pada Jumat (3/11/2023), pukul 12.52 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gempa Enggano berada di kedalaman 12 KM dengan koordinat 4.72 Lintang Selatan – 101.85 Bujur Timur.
“Gempa Mag:5.2, 03-Nov-2023 12:52:42WIB, Lok:4.72LS, 101.85BT (83 km BaratLaut ENGGANO-BENGKULU), Kedlmn:12 Km ,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya.
BMKG mengatakan gempa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.
Berdasarkan pemantauan BMKG, gempa Enggano ini tidak berpotensi tsunami.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli Muda Stasiun Geofisika Kepahiang Provinsi Bengkulu, Sabar Ardiansyah mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal.
"Gempa ini akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Sabar, Jumat (3/11/2023).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gempa Enggano berada di kedalaman 12 KM dengan koordinat 4.72 Lintang Selatan – 101.85 Bujur Timur.
“Gempa Mag:5.2, 03-Nov-2023 12:52:42WIB, Lok:4.72LS, 101.85BT (83 km BaratLaut ENGGANO-BENGKULU), Kedlmn:12 Km ,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya.
BMKG mengatakan gempa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.
Berdasarkan pemantauan BMKG, gempa Enggano ini tidak berpotensi tsunami.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli Muda Stasiun Geofisika Kepahiang Provinsi Bengkulu, Sabar Ardiansyah mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal.
"Gempa ini akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Sabar, Jumat (3/11/2023).
tulis komentar anda