Pohon Dewandaru Awal Mula Mitos Pesugihan di Gunung Kawi
Sabtu, 28 Oktober 2023 - 06:30 WIB
Biasanya para pengunjung disebut Kadir, juga berdoa di sekitar pohon dewandaru itu. Hal ini yang diduga menimbulkan mitos adanya pesugihan dari pohon dewandaru tersebut.
Kepala Desa (Kades) Wonosari Suwito mengatakan, bila selain berdoa dan berziarah di makam Eyang Djoego, pengunjung biasanya acap kali duduk dan berdiam diri berdoa di pohon dewandaru.
”Di sini kan ziarah, di makam Mbah Eyang Jugo, kalau setelah ziarah ya ada yang duduk-duduk di Dewandaru itu, ngalap berkah itu,” ucap Suwito.
Tetapi Suwito menepis bila pohon dewandaru itu merupakan cikal bakal stigma dan mitos pesugihan uang ada di kawasan Gunung Kawi. Baginya dan penduduk sekitar diakui tidak ada ritual-ritual atau aktivitas pesugihan, apalagi hingga memakan tumbal.
”Kalau ada orang rumor pesugihan ya di luar seperti itu. Ya kita kan sendiri nggak tahu, saya kecil di sini sudah lama, rumor-rumor di luar seperti itu. Tapi nggak ada namanya pesugihan tumbal, tahu seperti itu ya mohon maaf,” tuturnya.
Hal serupa ditegaskan oleh pengelola Pesarean Gunung Kawi melalui juru bicaranya Alie Zainal Abidin, yang menegaskan tidak ada aktivitas pesugihan di pesarean. Sebab di pesarean merupakan makam tokoh agama Eyang Djoego yang bernama asli Kyai Zakaria II.
“Pihak pengelola Pesarean itu tidak pernah memfasilitasi, memberikan arahan bagi kelompok-kelompok atau orang-orang tertentu menjalankan ritual-ritual tertentu, dengan domba dan sebagainya apapun istilahnya yang saya sebut mengerikan,” kata Alie.
”Pihak pengelola tidak pernah memberikan fasilitas ke orang-orang ataupun kelompok-kelompok yang melakukan praktek-praktik semacam itu, jadi hanya pada pariwisata wisata religi dan budaya,” pungkasnya.
Kepala Desa (Kades) Wonosari Suwito mengatakan, bila selain berdoa dan berziarah di makam Eyang Djoego, pengunjung biasanya acap kali duduk dan berdiam diri berdoa di pohon dewandaru.
”Di sini kan ziarah, di makam Mbah Eyang Jugo, kalau setelah ziarah ya ada yang duduk-duduk di Dewandaru itu, ngalap berkah itu,” ucap Suwito.
Tetapi Suwito menepis bila pohon dewandaru itu merupakan cikal bakal stigma dan mitos pesugihan uang ada di kawasan Gunung Kawi. Baginya dan penduduk sekitar diakui tidak ada ritual-ritual atau aktivitas pesugihan, apalagi hingga memakan tumbal.
”Kalau ada orang rumor pesugihan ya di luar seperti itu. Ya kita kan sendiri nggak tahu, saya kecil di sini sudah lama, rumor-rumor di luar seperti itu. Tapi nggak ada namanya pesugihan tumbal, tahu seperti itu ya mohon maaf,” tuturnya.
Hal serupa ditegaskan oleh pengelola Pesarean Gunung Kawi melalui juru bicaranya Alie Zainal Abidin, yang menegaskan tidak ada aktivitas pesugihan di pesarean. Sebab di pesarean merupakan makam tokoh agama Eyang Djoego yang bernama asli Kyai Zakaria II.
“Pihak pengelola Pesarean itu tidak pernah memfasilitasi, memberikan arahan bagi kelompok-kelompok atau orang-orang tertentu menjalankan ritual-ritual tertentu, dengan domba dan sebagainya apapun istilahnya yang saya sebut mengerikan,” kata Alie.
”Pihak pengelola tidak pernah memberikan fasilitas ke orang-orang ataupun kelompok-kelompok yang melakukan praktek-praktik semacam itu, jadi hanya pada pariwisata wisata religi dan budaya,” pungkasnya.
(ams)
tulis komentar anda