8 Situs Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Tersebar di Indonesia, Ada Candi hingga Prasasti
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 13:45 WIB
JAKARTA - Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang sangat penting dalam sejarah Asia Tenggara di masa lampau. Menurut catatan sejarah, kerajaan ini berpusat di Pulau Sumatra dan menjadi yang terkuat di masa kejayaannya.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya memberikan jejak bersejarah yang menarik untuk diulas. Berikut beberapa situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tersebar di wilayah Indonesia.
Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini sempat menjadi kandidat dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009.
Candi Muara Takus mencerminkan kebesaran kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkuasa di sini. Dibangun pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi, candi ini menampilkan arsitektur khas candi Hindu dan candi Budha yang menunjukkan adanya kerukunan antara kedua agama tersebut.
Terletak di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, candi ini menjadi peninggalan candi Buddha yang penting dalam sejarah kerajaan Sriwijaya.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya memberikan jejak bersejarah yang menarik untuk diulas. Berikut beberapa situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tersebar di wilayah Indonesia.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya dalam Bentuk Situs Bangunan
1. Candi Muara Takus
Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini sempat menjadi kandidat dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009.
Candi Muara Takus mencerminkan kebesaran kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkuasa di sini. Dibangun pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi, candi ini menampilkan arsitektur khas candi Hindu dan candi Budha yang menunjukkan adanya kerukunan antara kedua agama tersebut.
2. Candi Talang Tuwo
Terletak di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, candi ini menjadi peninggalan candi Buddha yang penting dalam sejarah kerajaan Sriwijaya.
tulis komentar anda