Sejarah Singkat Samudra Pasai: Lokasi, Daftar Raja, Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalannya

Senin, 02 Oktober 2023 - 13:49 WIB
Salah satu faktor utama keruntuhan Samudra Pasai pada akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16 adalah persaingan dengan Kesultanan Malaka yang semakin kuat.

Malaka berhasil untuk mengendalikan perdagangan di Selat Malaka, yang sebelumnya menjadi salah satu sumber utama pendapatan bagi Samudra Pasai. Dari situ Malaka menjelma menjadi pusat perdagangan yang lebih dominan di wilayah tersebut.

Selain persaingan dengan Malaka, perubahan dalam jalur perdagangan dunia juga berdampak negatif pada Samudra Pasai. Jalur perdagangan saat itu telah berpindah dari Selat Malaka ke wilayah lain, seperti pesisir barat Sumatra dan pesisir utara Jawa. Hal ini mengakibatkan penurunan pendapatan kerajaan dari perdagangan.

Samudra Pasai juga menghadapi serangan asing yang memperburuk situasi. Misalnya, pada tahun 1511, Portugis menyerbu dan menaklukkan Malaka, yang kemudian menyebabkan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Hingga pada akhirnya pada awal abad ke-16, Kesultanan Aceh yang semakin kuat berhasil menaklukkan Samudra Pasai.

Peninggalan Samudra Pasai



Terdapat beberapa peninggalan Samudra Pasai, mulai dari makam hingga relief.

- Makam Raja, terdapat makam Sultanah Nahrasiyah yang terletak di Desa Meunasah Kuta Krueng, Kecamatan Samudera. Terdapat pula makam pendiri Kerajaan yakni Marah Silu yang ditemukan di reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sebelah timur Lhokseumawe.

- Lonceng cakra donya, benda yang diperkirakan dibuat pada 1409 M ini merupakan hadiah dari kekaisaran Cina kepada Sultan Samudra Pasai.

- Relief lampu berkalimat tauhid yang terdapat pada batu nisan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content