Terungkap! Sebelum Bacok Gurunya, MAR Sempat Bimbang di Jembatan
Kamis, 28 September 2023 - 16:30 WIB
SEMARANG - Siswa Madrasah Aliyah (MA) Yasua Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jateng, membuat gempar dengan aksinya membacok gurunya sendiri, Ali Fatkhur Rokhman. Pembacokan menggunakan sabit itu, dilakukan siswa berinisial MAR di ruang kelas saat ujian.
Dari hasil penelitian yang dilakukan petugas Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Semarang, Arif Agung Prasetyo, sebelum melakukan pembacokan tersebut, MAR sempat merenung seorang diri di sebuah jembatan dekat sekolahnya.
"Dia (MAR) sempat berpikir sebelum melakukan tindakan itu. Dia mengatakan kepada saya 'Apa saya ngamuk di sekolah saja ya, tapi itu tetanggaku sendiri, guruku sendiri, tapi mau tak dilukai bagimana'," ujar Arif melalui sambungan telepon, Kamis (28/9/2023).
Arif menemui MAR di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Demak, pada Rabu (27/9/2023) atau tiga hari pascapenyerangan pelaku ke korban. Pelaku merenung sambil berpikir seperti itu sekitar pukul 08.00 WIB.
Setengah jam sebelumnya, pelaku sempat datang ke sekolah untuk izin ikut ujian tengah semester, namun dilarang oleh korban karena belum mengumpulkan tugas sesuai tenggat waktu.
Satu guru di MA Yasua, yakni bernama Nur Salim sebenarnya mengizinkan MAR ikut ujian tengah semester, namun hal itu tidak mempengaruhi korban untuk bisa memberi izin kepada MAR untuk ikut ujian.
Arif melanjutkan, dalam keadaan bimbang pelaku akhirnya pulang ke rumahnya. Tiduran di kamar. Pelaku terus memikirkan itu, Dia merasa sakit hati. Akhirnya dia mengambil sabit dari belakang lemari, dan kembali ke sekolah menggunakan sepeda motor seorang diri.
Dari hasil penelitian yang dilakukan petugas Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Semarang, Arif Agung Prasetyo, sebelum melakukan pembacokan tersebut, MAR sempat merenung seorang diri di sebuah jembatan dekat sekolahnya.
"Dia (MAR) sempat berpikir sebelum melakukan tindakan itu. Dia mengatakan kepada saya 'Apa saya ngamuk di sekolah saja ya, tapi itu tetanggaku sendiri, guruku sendiri, tapi mau tak dilukai bagimana'," ujar Arif melalui sambungan telepon, Kamis (28/9/2023).
Arif menemui MAR di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Demak, pada Rabu (27/9/2023) atau tiga hari pascapenyerangan pelaku ke korban. Pelaku merenung sambil berpikir seperti itu sekitar pukul 08.00 WIB.
Setengah jam sebelumnya, pelaku sempat datang ke sekolah untuk izin ikut ujian tengah semester, namun dilarang oleh korban karena belum mengumpulkan tugas sesuai tenggat waktu.
Satu guru di MA Yasua, yakni bernama Nur Salim sebenarnya mengizinkan MAR ikut ujian tengah semester, namun hal itu tidak mempengaruhi korban untuk bisa memberi izin kepada MAR untuk ikut ujian.
Arif melanjutkan, dalam keadaan bimbang pelaku akhirnya pulang ke rumahnya. Tiduran di kamar. Pelaku terus memikirkan itu, Dia merasa sakit hati. Akhirnya dia mengambil sabit dari belakang lemari, dan kembali ke sekolah menggunakan sepeda motor seorang diri.
tulis komentar anda