Pekerja Hiburan Menjerit: Mal dan Pasar Buka, Kami Juga Minta Buka

Senin, 03 Agustus 2020 - 12:06 WIB
Pekerja tempat hiburan di Kota Bandung menjerit. Mereka tak mendapatkan penghasilan selama lima bulan lantaran tempat kerja mereka ditutup. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
BANDUNG - Para pekerja tempat hiburan malam di Kota Bandung menjerit. Telah lima bulan lebih sejak pandemi virus Corona (COVID-19) merebak, tempat-tempat hiburan harus tutup.

Akibatnya, para pekerja tempat hiburan, seperti pemandu lagu (PL), bartender, pelayan, dan penjaga keamanan, tak mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarga. (BACA JUGA: Pekerja Hiburan Bandung Unjuk Rasa, Tuntut Pemkot Beri Izin Operasi )

Untuk menyuarakan aspirasi dan jerit hati atas nasib mereka, para pekerja tempat hiburan yang tergabung dalam Perkumpulan Penggiat Pariwisata Bandung (P3B) menggelar unjuk rasa di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (3/8/2020). (BACA JUGA: Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung: Pengunjung Tempat Hiburan Harus Rapid Test )

Mereka menuntut agar pemerintah Kota Bandung segera membuka tempat hiburan malam, seperti pub, karaoke dan lain-lain. Mereka datang dengan membawa spanduk dan poster bertulisan tuntutan. (BACA JUGA: Gugus Tugas Tinjau di Tempat Hiburan, Dinilai Belum Penuhi Protokol Kesehatan )

"Kami minta keadilan. Pasar buka, mal buka, kami juga minta buka. Anak istri kami butuh makan," kata salah seorang orator dalam aksi tersebut. (BACA JUGA: Pemkot Bandung Belum Izinkan Tempat Hiburan Malam Beroperasi )



Winni, salah seorang pekerja di Addict Karaoke mengatakan, selama tempat bekerja ditutup, dia tidak mendapat kompensasi apapun. "Gaji gak dapet. Gak ada kompensasi apapun. Mereka menjanjikan akan ngasih perbulan Rp600 ribu itu pertiga bulan, tapi sampai sekarang tidak ada," kata Winni.

Dia berharap Pemkot Bandung segera memberikan izin tempat hiburan agar dia dapat bekerja kembali sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan membayar anak sekolah. "Pengennya sih dibuka kembali biar kami bisa kerja lagi. Hanya itu harapan kami," ujar dia.

Ketua P3B Rully Panggabean mengatakan, aksi damai ini sebagai puncak dari kebingungan dan jeritan hati para pekerja di tempat hiburan malam. P3B berupaya mencari solusi bagi para pekerja hiburan malam.

"Saya mewakili mereka (pekerja tempat hiburan) ingin mencari solusi. Kalau memang tidak bisa dibuka kasih bansos atuh. Saya juga gak tahan pegawai minta kasbon. Mohon dimengerti ini bukan sesuatu yang nantang jago. Ingin menyampaikan aspirasi. Saya tidak ingin mengadakan aksi, tapi gak tahan lagi. Mudah-mudahan ada solusi," kata Rully.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More