Kisah Hilangnya Kekebalan Pangeran Diponegoro usai Tidur dengan Gadis Peranakan China
Sabtu, 23 September 2023 - 06:35 WIB
Cerita mengenai kesaktian Pangeran Diponegoro beredar luas di kalangan warga saat Perang Jawa terjadi (1825-1830). Salah satu mitos kesaktian Diponegoro adalah tidak mempan ditembak senjata milik Belanda.
Belanda tak percaya dengan kekebalan Pangeran Diponegoro mereka beranggapan Diponegoro mengenakan pakaian tempur dari besi.Diponegoro sempat tertembak sampai dua kali dalam pertempuran.
Namun di tubuh Diponegoro tak ditemukan bekas luka tembak. Dalam pertempuran ini pasukan Diponegoro bisa dikalahkan Belanda.Namun dikisahkan usai bertempur di Perang Jawa, Diponegoro tertembak karena kekebalannya yang hilang.
Konon kesaktiaanya itu bisa sirna usai bersenang-senang dengan seorang perempuan Tionghoa yang menjadi tawanan pasukannya. Perempuan itu dikisahkan memang sengaja ditahan oleh pasukan Pangeran Diponegoro.
Oleh sang pangeran perempuan itu lantas diberdayakan sebagai juru pijat sebelum pertempuran Growok yang dahsyat itu di pertengahan Oktober 1826. Sebagaimana dikutip dari “Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 – 1825” dari Peter Carey.
Diponegoro menyesalkan perilaku bersenang-senang dengan perempuan Tionghoa ini. Bahkan sang pangeran sempat bersebadan dengan perempuan muda peranakan Tionghoa ini. Hal ini yang disebut Diponegoro sebagai biang keladi kekalahan pasukannya.
Apalagi di peperangan itu ia mendapat dua luka yang juga disebut menandakan kekuatan spiritualnya telah hilang sementara. Pangeran Diponegoro pun mengalahkan adanya sosok perempuan ketika saudara iparnya Sosrodilogo mengalami kekalahan.
Belanda tak percaya dengan kekebalan Pangeran Diponegoro mereka beranggapan Diponegoro mengenakan pakaian tempur dari besi.Diponegoro sempat tertembak sampai dua kali dalam pertempuran.
Namun di tubuh Diponegoro tak ditemukan bekas luka tembak. Dalam pertempuran ini pasukan Diponegoro bisa dikalahkan Belanda.Namun dikisahkan usai bertempur di Perang Jawa, Diponegoro tertembak karena kekebalannya yang hilang.
Konon kesaktiaanya itu bisa sirna usai bersenang-senang dengan seorang perempuan Tionghoa yang menjadi tawanan pasukannya. Perempuan itu dikisahkan memang sengaja ditahan oleh pasukan Pangeran Diponegoro.
Oleh sang pangeran perempuan itu lantas diberdayakan sebagai juru pijat sebelum pertempuran Growok yang dahsyat itu di pertengahan Oktober 1826. Sebagaimana dikutip dari “Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 – 1825” dari Peter Carey.
Diponegoro menyesalkan perilaku bersenang-senang dengan perempuan Tionghoa ini. Bahkan sang pangeran sempat bersebadan dengan perempuan muda peranakan Tionghoa ini. Hal ini yang disebut Diponegoro sebagai biang keladi kekalahan pasukannya.
Apalagi di peperangan itu ia mendapat dua luka yang juga disebut menandakan kekuatan spiritualnya telah hilang sementara. Pangeran Diponegoro pun mengalahkan adanya sosok perempuan ketika saudara iparnya Sosrodilogo mengalami kekalahan.
tulis komentar anda