TNI AU Turunkan Paksa Pesawat Asing di Natuna

NATUNA - Prajurit TNI AU menurunkan paksa pesawat asing di Lanud Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Penurunan paksa pesawat asing ini, dilakukan setelah Satuan Radar (Satrad) 212 Ranai, mendeteksi kehadiran pesawat asing di wilayah udara Indonesia.



Dilansir dari tni-au.mil.id, setelah berhasil mendeteksi pesawat asing yang mengudara di atas Laut Natuna Utara tersebut, Satrad 212 Ranai, langsung berkoordinasi dengan Komando Sektor Ibu Kota Negara (Kosek IKN) yang bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma, dan dipastikan pesawat asing itu tidak memiliki izin terbang di wilayah udara Indonesia.



Laporan keberadaan pesawat asing di wilayah udara Indonesia ini, langsung dilaporkan Pangkoopsud I ke Pangkoopsudnas. Selanjutnya, Pangkoopsud I langsung mengerahkan satu pesawat tempur Hawk 100/200 TNI AU yang berada Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak untuk melaksanakan identifikasi serta penindakan terhadap pesawat asing tersebut.



Pesawat tempur Hawk 100/200 TNI AU langsung memaksa pesawat asing tersebut untuk turun di Lanud Raden Sadjad Natuna. Di Lanud Raden Sadjad Natuna, sejumlah pasukan darat telah bersiaga tempur dan langsung mengepung pesawat asing tersebut seuisa melakukan pendaratan.

Seluruh penumpang di pesawat asing itu diturunkan, dan diperiksa secara intensif dengan melibatkan Pasukan Pertahanan Pangkalan (Sathanlan), dan Satuan Polisi Militer TNI AU (Satpomau), bersama unsur intelijen dan staf hukum Lanud Raden Sadjad Natuna. Selanjutnya, seluruh penumpang pesawat diserahkan ke kementrian yang menanganinya.



Kegiatan penurunan paksa pesawat asing ini, hanya merupakan simulasi dalam latihan gabungan personel Lanud Raden Sadjad Natuna. Komandan Lanud Raden Sadjad Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar mengatakan, dengan latihan ini diharapkan seluruh perseonel di Lanud Raden Sadjad Natuna, selalu siaga serta dapat melaksanakan tugas secara efektif, efisien dan profesional.

"Latihan ini dimaksudkan untuk melatih seluruh unsur dari Lanud Raden Sadjad Natuna, dan instansi terkait baik individu maupun tim. Sehingga apabila dihadapkan kejadian sesungguhnya, semua unsur sudah siap untuk melakukan tugasnya dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan force down," tegasnya.