Mantan Pelaku Terorisme Bagikan Strategi Cegah Paham Radikal ke Pelajar SMA di Semarang

Selasa, 12 September 2023 - 14:14 WIB


Selain itu, titik balik yang membuat Hamas sadar adalah rasa ‘bersalah’ kepada ibu. Sebab, ketika tergelincir bergabung kelompok JI, hampir 20 tahun mengabaikan keluarganya termasuk ibu. Saat ditangkap dan dipenjara itulah perenungan demi perenungan membuatnya mantap meninggalkan paham dan kelompok lamanya.

“Apalagi saat ditangkap, ada seorang jenderal Densus 88 mendatangi saya, saat itu mata saya ditutup, beliau berbicara ‘seorang yang sukses tidak lepas dari ibu, harus berbakti kepada ibu’,” ceritanya sembari percaya prosesnya sampai hari ini, apalagi saat ditangkap dan bebas dengan proses yang relatif lancar tidak lepas dari doa ibunya.

Dia berpesan kepada para pelajar yang hadir untuk bisa belajar mengenai hal-hal itu, agar ke depan bisa menjadi agen-agen perdamaian, menyerukan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Ahmad Farid meminta semuanya berhati-hati sebab kerap ada provokasi dari kelompok tertentu yang menyebut “thagut” kepada pemerintah, artinya pemerintah dianggap tidak benar, melampaui batas sehingga tidak perlu diiikuti.

“Muara beragama itu ketentraman hidup. Perbedaan itu dibingkai keselarasan, jangan merasa paling benar. Di kajian-kajian tertentu memang yang dibidik usia pelajar ini, untuk disetting punya pemikiran hanya jihad jalan menuju khilafah,” bebernya yang juga narasumber pada kegiatan itu.

Pembina Yayasan Persadani sekaligus penyuluh dari Kemenag Kota Semarang Syarif Hidayatullah berharap dari pengalaman para mantan napiter itu bisa membantu pemerintah secara cepat untuk mencetak generasi muda yang moderat yang kelak menjadi para pemimpin negeri ini.

“Kegiatan ini sebagai bukti nyata bila para mantan napiter sudah pada tahap menggaungkan satu prioritas Kemenag yaitu pengoatan moderasi beragama dengan sasaran para pelajar SMA se-Kota Semarang,” katanya.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Semarang Sapto Adi Sugihartono mengajak semuanya untuk terus mempelajari wawasan kebangsaan agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga di Indonesia.

Pada kegiatan itu pelajar yang hadir dari SMA sederajat adalah mereka yang aktif di OSIS ataupun Rohis. Para guru pendampingnya juga ikut menjadi pesertanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content