Kisah Candi Brahu di Trowulan, Dipercaya Lokasi Pembakaran Jenazah Raja-Raja
Senin, 04 September 2023 - 08:36 WIB
Candi Brahu dipercaya merupakan candi tertua di Trowulan, berdasarkan prasasti Alasantan di sekitar lokasi. Prasasti yang dibuat pada era Raja Mpu Sindok di era Kerajaan Mataram Kuno (939 Masehi) menyebut bangunan suci Waharu atau Warahu yang selanjutnya dikenal sebagai Candi Brahu sekarang.
Berdasarkan gaya bangunan serta profil sisa hiasan yang berdenah lingkaran pada atap candi yang diperkirakan sebagai bentuk stupa, maka situs Candi Brahu diduga memiliki latar belakang agama Buddha.
Sisa-sisa arang pada struktur bata pernah dianalisa di Pusat Penelitian Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Yogyakarta. Hasilnya, pertanggaan radio carbon arang Candi Brahu berasal dari masa antara tahun 1410 hingga 1646.
Petugas merawat struktur bata Candi Brahu di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Foto/Dok.SINDOnews
Trap anak tangga di sisi barat digunakan sebagai akses menuju ke selasar Candi Brahu. Selasar dengan bilik tidak terdapat akses tangga naik. Sementara atap candi memiliki ukuran 6 meter.
Di sebelah timur laut menunjukkan adanya menara sudut berdenah lingkaran yang bentuknya menyerupai stupa.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Baca Juga
Berdasarkan gaya bangunan serta profil sisa hiasan yang berdenah lingkaran pada atap candi yang diperkirakan sebagai bentuk stupa, maka situs Candi Brahu diduga memiliki latar belakang agama Buddha.
Sisa-sisa arang pada struktur bata pernah dianalisa di Pusat Penelitian Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Yogyakarta. Hasilnya, pertanggaan radio carbon arang Candi Brahu berasal dari masa antara tahun 1410 hingga 1646.
Petugas merawat struktur bata Candi Brahu di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Foto/Dok.SINDOnews
Trap anak tangga di sisi barat digunakan sebagai akses menuju ke selasar Candi Brahu. Selasar dengan bilik tidak terdapat akses tangga naik. Sementara atap candi memiliki ukuran 6 meter.
Di sebelah timur laut menunjukkan adanya menara sudut berdenah lingkaran yang bentuknya menyerupai stupa.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(shf)
tulis komentar anda