Sahabat Difabel: Ganjar Perjuangkan Nasib Penyandang Disabilitas, Bikin Jateng Lebih Inklusif!
Sabtu, 02 September 2023 - 14:07 WIB
Baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, kemudian hukum, kemudian juga segala hal yang menyangkut hak-hak penyandang.Noviana bercerita, Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang ada 120 peserta.
Di mana, 35 orang di antaranya sudah tempatkan bekerja, 25 orang sedang didampingi untuk mereka usaha mandiri, seperti bengkel, melukis, jual pulsa hingga berjualan sembako.
“Yang kami latih di rumah difabel, 50 orang kami latih dalam hal hidroponik, dinding triplek, pembuatan bandeng presto rempah, pembuatan telur asin rempah, pembuatan kerupuk dan kami melatih mereka agarbisa belajar untuk bekerja,” bebernya.
Beberapa perusahaa, sebut Noviana, memang sudah bisa menerima penyandang disabilitas sebagai karyawan. Namun, seringkali masih ada beberapa batasan. Misalnya, minimal pendidikan harus SMA, D1, D3 atau S1.
“Ini jadi persoalan temen-temen penyandang disabilitas, karena rata-rata mereka hanya lulus SD atau SMP. Lulus SMA LB pun pada kenyataannya mereka banyak sekali yang tidak bisa membaca dan menulis,” terangnya.
Noviana berharap nantinya Gubernur Jateng pengganti Ganjar Pranowo masih bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan Ganjar selama ini yakni melibatkan teman-teman penyandang disabilitas baik dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenmbang).
“Sehingga nantinya suasana yang lebih inklusif baik di kesehatan, sekolah, itu teman-teman penyandang disabilitas punya tempat dan punya kesempatan dan peran yang sesuai dengan kemampuan mereka,” tandasnya.
Di mana, 35 orang di antaranya sudah tempatkan bekerja, 25 orang sedang didampingi untuk mereka usaha mandiri, seperti bengkel, melukis, jual pulsa hingga berjualan sembako.
“Yang kami latih di rumah difabel, 50 orang kami latih dalam hal hidroponik, dinding triplek, pembuatan bandeng presto rempah, pembuatan telur asin rempah, pembuatan kerupuk dan kami melatih mereka agarbisa belajar untuk bekerja,” bebernya.
Beberapa perusahaa, sebut Noviana, memang sudah bisa menerima penyandang disabilitas sebagai karyawan. Namun, seringkali masih ada beberapa batasan. Misalnya, minimal pendidikan harus SMA, D1, D3 atau S1.
“Ini jadi persoalan temen-temen penyandang disabilitas, karena rata-rata mereka hanya lulus SD atau SMP. Lulus SMA LB pun pada kenyataannya mereka banyak sekali yang tidak bisa membaca dan menulis,” terangnya.
Noviana berharap nantinya Gubernur Jateng pengganti Ganjar Pranowo masih bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan Ganjar selama ini yakni melibatkan teman-teman penyandang disabilitas baik dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenmbang).
“Sehingga nantinya suasana yang lebih inklusif baik di kesehatan, sekolah, itu teman-teman penyandang disabilitas punya tempat dan punya kesempatan dan peran yang sesuai dengan kemampuan mereka,” tandasnya.
(ams)
tulis komentar anda