Imbas El Nino dan Kemarau, Langit Kota Jambi Ditaburi 1 Ton Garam

Rabu, 23 Agustus 2023 - 08:58 WIB
Perakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi, Jaya Martuah Sinaga, mengatakan bahwa hujan yang mengguyur Kota Jambi merupakan hujan buatan. Foto/Ilustrasi/Ist
JAMBI - Perakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Sultan Thaha

"Kondisi ini menyebabkan terjadinya proses pertumbuhan awan atau terbentuknya kumpulan awan yang berpotensi hujan," tuturnya.

Dia menambahkan, kemudian juga adanya aktifitas Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Dimana dilakukan penyemaian garam di awan yang berpotensi hujan.



'Dalam satu hari ada dua kali aktifitas penyemaian garam sepanjang 15 -21 Agustus 2023 ini. Satu kali semai sebanyak 1 ton garam," ungkap Jaya.

Untuk penyemaian, imbuhnya, dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB dan siang hari pada pukul 13.00 WIB atau 14.00 WIB.

Dijelaskannya, terbentuknya awan yang terjadi dalam proses ini jika tidak didukung TMC akan hilang karena panasnya matahari.

"Jadi sayang sekali jika potensi hujan ini harus hilang jika tidak dilakukan penyemaian," tandas Jaya.

Diakuinya, Kota Jambi berada dalam puncak musim kemarau yang diperparah dengan hadirnya El Nino.

"Karena itu, berdampak kondisi udara lebih panas dan tingkat kekeringan lebih tinggi," pungkasnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!