Kisah Untung Surapati, Budak Pembantai Kapten VOC Belanda dengan Keris dan Tombak
Sabtu, 19 Agustus 2023 - 05:47 WIB
Sri Wintala Achmad pada bukunya “Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati: Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan” mengisahkan bagaimana Untung Surapati yang maju lagi ke medan laga disambut dengan tembakan.
Ia menghindar dan maju ke tengah.Ia mengganti senjata tombak dengan keris. Sangat dahsyat, ia mengamuk seolah haus darah. Makin banyak tentara kompeni yang tewas. Ia semakin maju hingga mendekati Kapten Tack.
Namun, ia dihadang dengan berondongan peluru. Tapi tak mempan, Surapati terus mengamuk dengan keris di tangan.Ketika Kapten Tack akan menghadapi Surapati, Letnan Kumpeni tengah berperang melawan Ebun Jaladria.
Di tangan Ebun Jaladria, Sang Letnan berhasil dibunuh. Mayatnya terkapar di tanah. Sementara, Untung Surapati berhadapan dengan Kapten Brikman.
Keduanya saling mendorong, saling menangkap, dan saling membanting. Oleh Brikman, Surapati digigit leher sampingnya.
Karena semakin muak, Surapati menikamkan patremnya ke dada Brikman. Kapten Kumpeni itu tewas dengan leher hampir putus. Banyak opsir kompeni ingin menolong Kapten Brikman. Namun pasukan Surapati banyak yang datang.
Maka, pertempuran menjadi sangat ramai. Orang Bugis dan Makassar menjadi bingung. Melihat kehebatan musuh menjadi takut.Sementara itu, menyaksikan Kapten Brikmah tewas, Kapten Tack marah besar.
Sesudah menata barisan, Kapten Tack menyerang pasukan Untung Surapati. Serangan itu dihadang oleh Surapati dan Patih Anrangkusuma. Mereka bersama-sama menerjang tanpa merasa gentar sedikitpun.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Ia menghindar dan maju ke tengah.Ia mengganti senjata tombak dengan keris. Sangat dahsyat, ia mengamuk seolah haus darah. Makin banyak tentara kompeni yang tewas. Ia semakin maju hingga mendekati Kapten Tack.
Namun, ia dihadang dengan berondongan peluru. Tapi tak mempan, Surapati terus mengamuk dengan keris di tangan.Ketika Kapten Tack akan menghadapi Surapati, Letnan Kumpeni tengah berperang melawan Ebun Jaladria.
Di tangan Ebun Jaladria, Sang Letnan berhasil dibunuh. Mayatnya terkapar di tanah. Sementara, Untung Surapati berhadapan dengan Kapten Brikman.
Keduanya saling mendorong, saling menangkap, dan saling membanting. Oleh Brikman, Surapati digigit leher sampingnya.
Karena semakin muak, Surapati menikamkan patremnya ke dada Brikman. Kapten Kumpeni itu tewas dengan leher hampir putus. Banyak opsir kompeni ingin menolong Kapten Brikman. Namun pasukan Surapati banyak yang datang.
Maka, pertempuran menjadi sangat ramai. Orang Bugis dan Makassar menjadi bingung. Melihat kehebatan musuh menjadi takut.Sementara itu, menyaksikan Kapten Brikmah tewas, Kapten Tack marah besar.
Sesudah menata barisan, Kapten Tack menyerang pasukan Untung Surapati. Serangan itu dihadang oleh Surapati dan Patih Anrangkusuma. Mereka bersama-sama menerjang tanpa merasa gentar sedikitpun.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(ams)
tulis komentar anda