Tudingan Budak Jepang Bikin Ricuh Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Rabu, 09 Agustus 2023 - 06:18 WIB
Usulan Sukarni diterima dan sekaligus mendinginkan suasana yang dipicu tudingan budak-budak Jepang. Namun usulan adanya ungkapan revolusioner “merebut kekuasaan” dari Sukarni telah memantik perdebatan baru.
Kalimat merebut kekuasaan dalam teks Proklamasi Kemerdekaan dinilai sebagai pemaksaan.
“Apakah merebut itu berarti merebut senjata dari tangan prajurit Jepang yang menjalankan perintah Sekutu?,” demikian tertulis dalam Sutan Sjahrir, Demokrat Sejati, Pejuang Kemanusiaan.
Menurut Laksamana Maeda, Nishijima dan Miyoshi yang turut hadir di ruangan itu, orang Jepang jelas bersimpati dan mendukung kemerdekaan Indonesia. “Tapi mereka juga tidak ingin membahayakan diri mereka sendiri”.
Setelah melalui perdebatan keras, kata yang disepakati akhirnya adalah “pemindahan kekuasaan”. Lewat pukul 04.00 Wib dini hari, perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan tuntas.
Naskah diketik oleh Sayuti Melik dengan mendasarkan pada draft yang telah mengalami perubahan-perubahan yang disetujui. Orang-orang mulai pergi satu persatu.
Setelah mengambil makanan di dapur untuk sahur, Bung Karno melangkah ke luar ruangan. Hatta menyusul seusai membuka sekaleng ikan sarden dan mencampurnya dengan telur.
Pada pukul 05.00 Wib, Laksamana Maeda yang sempat tidur kembali terjaga. Ia turun dari lantai dua rumahnya. Masih ada dua tiga orang terlihat bersantai di ruang tamu.
Maeda mengambil minum sambil mengedarkan makanan kecil kepada tamu-tamu yang terlihat letih karena kurang tidur. Melangkah ke pintu depan, ia melihat fajar yang mulai merekah.
Kalimat merebut kekuasaan dalam teks Proklamasi Kemerdekaan dinilai sebagai pemaksaan.
“Apakah merebut itu berarti merebut senjata dari tangan prajurit Jepang yang menjalankan perintah Sekutu?,” demikian tertulis dalam Sutan Sjahrir, Demokrat Sejati, Pejuang Kemanusiaan.
Menurut Laksamana Maeda, Nishijima dan Miyoshi yang turut hadir di ruangan itu, orang Jepang jelas bersimpati dan mendukung kemerdekaan Indonesia. “Tapi mereka juga tidak ingin membahayakan diri mereka sendiri”.
Setelah melalui perdebatan keras, kata yang disepakati akhirnya adalah “pemindahan kekuasaan”. Lewat pukul 04.00 Wib dini hari, perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan tuntas.
Baca Juga
Naskah diketik oleh Sayuti Melik dengan mendasarkan pada draft yang telah mengalami perubahan-perubahan yang disetujui. Orang-orang mulai pergi satu persatu.
Setelah mengambil makanan di dapur untuk sahur, Bung Karno melangkah ke luar ruangan. Hatta menyusul seusai membuka sekaleng ikan sarden dan mencampurnya dengan telur.
Pada pukul 05.00 Wib, Laksamana Maeda yang sempat tidur kembali terjaga. Ia turun dari lantai dua rumahnya. Masih ada dua tiga orang terlihat bersantai di ruang tamu.
Maeda mengambil minum sambil mengedarkan makanan kecil kepada tamu-tamu yang terlihat letih karena kurang tidur. Melangkah ke pintu depan, ia melihat fajar yang mulai merekah.
tulis komentar anda