Kepala BMKG Sebut Bandara YIA Disiapkan Mampu Hadapi Gempa dan Tsunami
Selasa, 01 Agustus 2023 - 19:57 WIB
"Tidak hanya yang ada di bandara, masyarakat sekitar juga bisa memanfaatkannya untuk berlindung," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi dengan magnitude 6,4 berpusat di Pacitan di akhir Juni lalu berpeluang terjadi lagi dengan kekuatan yang sama.
Sebab penguncian di Sesar Opak dan zona megathrust mulai lepas.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal masih sering diguncang gempa bumi mengingat posisinya yang berada di dua patahan gempa yaitu Sesar Opak dan Zona Megathrust di selatan Pulau Jawa.
"Sesar Opak dan zona megathrust di pantai selatan ini masih aktif," ujarnya.
Dwikorita menyebut gempa bumi magnitudo 5,9 tahun 2006 lalu dipicu oleh pergerakan Sesar Opak. Namun sejatinya yang mulai aktif kembali itu bukan hanya Sesar Opak, namun ada juga zona megathrust di pantai selatan yang juga masih aktif
Kendati demikian, dia menyebut jika masyarakat Yogyakarta sudah memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana sebagai antisipasi pergerakan Sesar Opak dan zona megathrust pantai selatan.
Berdasarkan pengalamannya, Dwikorita mengatakan jika daerah lain mengalami gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitude di kedalaman 68 kilometer tersebut, kerusakan akan lebih berat. Namun di Bantul, hanya ada kerusakan ringan dan sangat ringan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi dengan magnitude 6,4 berpusat di Pacitan di akhir Juni lalu berpeluang terjadi lagi dengan kekuatan yang sama.
Sebab penguncian di Sesar Opak dan zona megathrust mulai lepas.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal masih sering diguncang gempa bumi mengingat posisinya yang berada di dua patahan gempa yaitu Sesar Opak dan Zona Megathrust di selatan Pulau Jawa.
"Sesar Opak dan zona megathrust di pantai selatan ini masih aktif," ujarnya.
Dwikorita menyebut gempa bumi magnitudo 5,9 tahun 2006 lalu dipicu oleh pergerakan Sesar Opak. Namun sejatinya yang mulai aktif kembali itu bukan hanya Sesar Opak, namun ada juga zona megathrust di pantai selatan yang juga masih aktif
Kendati demikian, dia menyebut jika masyarakat Yogyakarta sudah memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana sebagai antisipasi pergerakan Sesar Opak dan zona megathrust pantai selatan.
Berdasarkan pengalamannya, Dwikorita mengatakan jika daerah lain mengalami gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitude di kedalaman 68 kilometer tersebut, kerusakan akan lebih berat. Namun di Bantul, hanya ada kerusakan ringan dan sangat ringan.
(shf)
tulis komentar anda