Disabilitas Korban Pemerkosaan Batal Beri Keterangan di Polda Jabar, RPA Perindo Kecewa
Senin, 24 Juli 2023 - 15:34 WIB
BANDUNG - Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Perindo Jawa Barat lagi-lagi dibuat kecewa dalam upaya penyelesaian kasus pelecehan seksual terhadap disabilitas berinisial NSF di Kota Bandung.
Kekecewaan tersebut ditengarai akibat gagalnya pendampingan RPA Perindo Jabar terhadap NSF atas panggilan Polda Jabar yang digelar di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (24/7/2023).
Ketua RPA Perindo Jabar Aji Murtidianti mengatakan, RPA Perindo yang dikenal gigih dalam memperjuangkan perlindungan hak perempuan dan anak itu hadir di Polda Jabar sebagai pendamping korban NSF.
”Hari ini kami mendampingi korban NSF ke Polda hanya untuk sebagai saksi korban," ucap Dian, sapaan akrabnya, Senin (24/7/2023).
Namun, sesampainya di Mapolda Jabar, pihaknya mendapatkan informasi jika agenda tersebut dibatalkan karena ahli disabilitas berhalangan hadir.
”Namun sampai di Polda diberitahukan bahwa ahli disabilitas tidak bisa hadir karena NSF di BAP (berita acara pemeriksaan) harus didampingi ahli disabilitas,” ungkapnya.
Dian pun mengaku kecewa dengan batalnya agenda tersebut mengingat korban yang sudah meluangkan waktu di tengah keterbatasannya. ”Kami sangat kecewa sekali, kami sudah jauh-jauh datang terutama korbannya yang jalan pun aga susah,” imbuhnya.
Kekecewaan tersebut ditengarai akibat gagalnya pendampingan RPA Perindo Jabar terhadap NSF atas panggilan Polda Jabar yang digelar di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (24/7/2023).
Ketua RPA Perindo Jabar Aji Murtidianti mengatakan, RPA Perindo yang dikenal gigih dalam memperjuangkan perlindungan hak perempuan dan anak itu hadir di Polda Jabar sebagai pendamping korban NSF.
Baca Juga
”Hari ini kami mendampingi korban NSF ke Polda hanya untuk sebagai saksi korban," ucap Dian, sapaan akrabnya, Senin (24/7/2023).
Namun, sesampainya di Mapolda Jabar, pihaknya mendapatkan informasi jika agenda tersebut dibatalkan karena ahli disabilitas berhalangan hadir.
”Namun sampai di Polda diberitahukan bahwa ahli disabilitas tidak bisa hadir karena NSF di BAP (berita acara pemeriksaan) harus didampingi ahli disabilitas,” ungkapnya.
Baca Juga
Dian pun mengaku kecewa dengan batalnya agenda tersebut mengingat korban yang sudah meluangkan waktu di tengah keterbatasannya. ”Kami sangat kecewa sekali, kami sudah jauh-jauh datang terutama korbannya yang jalan pun aga susah,” imbuhnya.
tulis komentar anda