Ini Upaya Ganjar Pranowo Pacu Kemandirian Penyandang Disabilitas di Jateng
Selasa, 27 Juni 2023 - 17:21 WIB
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berupaya mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) guna mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah memfasilitasi pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM, termasuk para penyandang disabilitas.
Pendampingan dan pelatihan kewirausahaan tersebut dilaksanakan di Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) dan UMKM, Jalan Berdikari Raya No 9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Jateng.
Sekretaris Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng, Hatta Hatnansya Yunus, mengatkan pihaknya memfasilitasi empat macam pelatihan. Di antaranya, pelatihan vokasional, manajerial, pelatihan koperasi, dan pelatihan kompetensi koperasi.
“Jadi kami menyelenggarakan pelatihan inklusif bagi para pelaku UMKM, termasuk penyandang disabilitas. Ada yang kelas khusus dan ada juga kelas campur,” kata Hatta saat dihubungi, Senin (26/6/2023).
Ia menuturkan, bagi penyandang disabilitas diarahkan untuk mengikuti jenis pelatihan vokasional atau keterampilan usaha produktif. Misalnya, pelatihan ketrampilan menjahit, barber, fesyen, boga, barista, dan membatik.
“Contohnya pada minggu lalu, kami mengadakan pelatihan bagi penyandang disabilitas dari Komunitas Tuli. Kami beri materi pelatihan tentang skill dan teknik pembuatan kopi, didampingi praktisi ahli di bidang peracikan kopi,” kata Hatta.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah memfasilitasi pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM, termasuk para penyandang disabilitas.
Baca Juga
Pendampingan dan pelatihan kewirausahaan tersebut dilaksanakan di Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) dan UMKM, Jalan Berdikari Raya No 9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Jateng.
Sekretaris Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng, Hatta Hatnansya Yunus, mengatkan pihaknya memfasilitasi empat macam pelatihan. Di antaranya, pelatihan vokasional, manajerial, pelatihan koperasi, dan pelatihan kompetensi koperasi.
“Jadi kami menyelenggarakan pelatihan inklusif bagi para pelaku UMKM, termasuk penyandang disabilitas. Ada yang kelas khusus dan ada juga kelas campur,” kata Hatta saat dihubungi, Senin (26/6/2023).
Ia menuturkan, bagi penyandang disabilitas diarahkan untuk mengikuti jenis pelatihan vokasional atau keterampilan usaha produktif. Misalnya, pelatihan ketrampilan menjahit, barber, fesyen, boga, barista, dan membatik.
“Contohnya pada minggu lalu, kami mengadakan pelatihan bagi penyandang disabilitas dari Komunitas Tuli. Kami beri materi pelatihan tentang skill dan teknik pembuatan kopi, didampingi praktisi ahli di bidang peracikan kopi,” kata Hatta.
tulis komentar anda