Diduga Lewat Jalan Tikus, Pemudik Tiba di Sleman Terus Meningkat

Rabu, 29 April 2020 - 13:22 WIB
Larangan mudik di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) masih saja tak diindahkan oleh pemudik. Di Kabupaten Sleman, DIY, jumlah pemudik yang datang terus bertambah. Foto/Ilustrasi/SINDOnews.dok
SLEMAN - Larangan mudik di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) masih saja tak diindahkan oleh pemudik. Di Kabupaten Sleman , DIY, jumlah pemudik yang datang terus bertambah.

Padahal akses utama masuk ke wilayah di bagian utara Provinsi DIY ini sudah dijaga ketat petugas. Diduga mereka bisa masuk ke wilayah Sleman melalui jalan tikus yang tidak dijaga petugas. (Baca juga: Suami Istri Warga Ukraina Tewas di Bali, Evakuasi Pakai Protokol COVID-19)

Berdasarkan data Pemkab Sleman, selama tiga hari berturut-turut jumlah pemudik terus bertambah. Tercatat pada Sabtu, 25 April 2020 pemudik tiba di Sleman mencapai 6.912 orang. Sedangkan Minggu, 26 April 2020 mencapai 6.931 pemudik atau meningkat 19 orang. Sementara Senin, 27 April 2020 sebanyak 6.985 pemudik, meningkat 54 orang, dan pada Selasa, 28 April 2020 meningkat menjadi 7.115 pemudik, atau bertambah 115 orang.

Sekretaris daerah (Sekda) Pemkab Sleman, Harda Kiswaya mengungkapkan bahwa meski sudah ada larangan mudik dari pemerintah serta ada penyekatan di pintu masuk, tetapi arus mudik ke Sleman masih terus terjadi.

Diduga pemudik itu lewat jalan tikus yang tidak termonitor oleh petugas. "Namun bukan berarti Pemkab Sleman tinggal diam dengan masalah ini. Sebab sudah meminta kepada gugus tugas penanganan COVID-19 desa untuk melakukan pendataan, serta menerapkan SOP protokol COVID-19," katanya, Rabu (29/4/2020).

Harda menegaskan, untuk pemudik yang nekat datang harus segera melapor ke RT setempat dan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika ada gejala yang mengarah ke COVID-19, seperti suhu tubuh tinggi, deman dan batuk harus mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Bagi yang tidak ada gangguan dan keluhan kesehatan harus melakukan isolasi diri selama 14 hari. "Dengan langkah ini diharapkan pandemi COVID-19 segera berakhir. Untuk itu perlu kesadaran semua pihak," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content