Kanwil Kemenag NTB: Media Sosial Tingkatkan Kesempatan Belajar di Dunia Islam
Senin, 12 Juni 2023 - 15:16 WIB
LOMBOK TIMUR - Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB, Muhammad Amin menyebut media sosial berperan meningkatkan kesempatan belajar di dunia Islam. Saat ini, kuliah yang disampaikan oleh para ulama bisa diikuti secara online.
”Pendakwah juga dapat mengajarkan Al-Quran dan As-Sunnah melalui panggilan suara dan video di media sosial dan menyebarkan dakwah kepada Muslim dan non-Muslim,” kata Muhammad Amin dalam dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), di Lombok Timur, Senin (12/6/2023).
Amin menjelaskan bahwa saat ini berdakwah juga bisa dilakukan melalui media sosial. Pada awalnya media dakwah hanya memiliki siaran analog yang dapat dinikmati melalui radio dan televisi analog atau digital dengan frekuensi. Sinyal dan saluran pun dibatasi antara daerah yang satu dengan daerah lainnya.
”Namun, dengan berkembangnya teknologi, kini dakwah dapat dinikmati dengan koneksi internet melalui media komputer atau handphone di mana saja tanpa mengenal batas dan waktu,” lanjut Amin dalam diskusi virtual bertajuk ”Literasi dalam Berdakwah di Dunia Digital” itu.
Menurut Amin, di era digital seperti saat ini sudah seharusnya dakwah mengikuti perkembangan teknologi yang berlaku. Karena itu, manajemen dakwah harus disertai pemahaman kompetensi media digital. Hal itu mengingat media sosial memberikan peluang besar untuk menjangkau orang-orang yang mungkin tidak tahu tentang Islam.
”Media sosial tidak hanya digunakan oleh para pendakwah, tetapi juga digunakan oleh seluruh umat Islam untuk berkomunikasi, juga terus menyiarkan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits untuk kemaslahatan umat,” jelas Amin di hadapan santri sejumlah pondok pesantren (ponpes) dan madrasah.
Sejumlah madrasah dan ponpes yang hadir dalam webinar yang ditujukan untuk komunitas pendidikan itu, di antaranya MTs-MA NW Suwangi Titik Dua, MTs-MA NW Suwangi, MTs NW Labuhan, MTsN 2 Lombok Timur, MTs-MA SA Darussalam Al Kubro, MTs NW Rumbuk, MA Darussalam Al- Kubro, dan MAN IC Sakra Lotim.
Dari Pondok Pesantren, hadir Ponpes Nurul Iman, Ponpes Darul Ulum Beraim, Ponpes Al Madaniyah, YPP Al Falah Pancordao, Ponpes Al Aziziyah, Ponpes Nurul Hakim, dan Ponpes Darul Muhajirin Praya.
Kepala Kantor Kemenag Lombok Timur Sirojudin mengatakan, hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Ini harus menjadi pegangan saat beraktivitas di ruang digital. Nilai itu harus dijalankan seimbang antara hak maupun tanggung jawabnya.
”Hak asasi manusia menjamin tiap warga negara untuk mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital. Tapi juga ada tanggung jawab menjaga hak-hak atau reputasi orang lain, menjaga keamanan nasional, ketertiban masyarakat, atau kesehatan dan moral publik,” tandas Sirojudin.
Influencer Tya Yustia menyampaikan, apa pun aktivitas yang dilakukan di media digital, pengguna hendaknya selalu memperhatikan dan menjaga keamanan data digital. Cara menjaga keamanan digital, yakni dengan cara rutin melakukan back up data dan menyimpannya secara offline.
”Selain itu, browsing dengan aman, mengatur password yang kuat, aktifkan autentikasi, periksa koneksi, mengenkripsi aset digital, tidak sembarangan mengklik tautan melalui email, pasang antivirus, rutin memperbarui sistem/aplikasi, dan aktifkan semua fitur notifikasi email,” urainya.
”Pendakwah juga dapat mengajarkan Al-Quran dan As-Sunnah melalui panggilan suara dan video di media sosial dan menyebarkan dakwah kepada Muslim dan non-Muslim,” kata Muhammad Amin dalam dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), di Lombok Timur, Senin (12/6/2023).
Amin menjelaskan bahwa saat ini berdakwah juga bisa dilakukan melalui media sosial. Pada awalnya media dakwah hanya memiliki siaran analog yang dapat dinikmati melalui radio dan televisi analog atau digital dengan frekuensi. Sinyal dan saluran pun dibatasi antara daerah yang satu dengan daerah lainnya.
”Namun, dengan berkembangnya teknologi, kini dakwah dapat dinikmati dengan koneksi internet melalui media komputer atau handphone di mana saja tanpa mengenal batas dan waktu,” lanjut Amin dalam diskusi virtual bertajuk ”Literasi dalam Berdakwah di Dunia Digital” itu.
Menurut Amin, di era digital seperti saat ini sudah seharusnya dakwah mengikuti perkembangan teknologi yang berlaku. Karena itu, manajemen dakwah harus disertai pemahaman kompetensi media digital. Hal itu mengingat media sosial memberikan peluang besar untuk menjangkau orang-orang yang mungkin tidak tahu tentang Islam.
”Media sosial tidak hanya digunakan oleh para pendakwah, tetapi juga digunakan oleh seluruh umat Islam untuk berkomunikasi, juga terus menyiarkan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits untuk kemaslahatan umat,” jelas Amin di hadapan santri sejumlah pondok pesantren (ponpes) dan madrasah.
Baca Juga
Sejumlah madrasah dan ponpes yang hadir dalam webinar yang ditujukan untuk komunitas pendidikan itu, di antaranya MTs-MA NW Suwangi Titik Dua, MTs-MA NW Suwangi, MTs NW Labuhan, MTsN 2 Lombok Timur, MTs-MA SA Darussalam Al Kubro, MTs NW Rumbuk, MA Darussalam Al- Kubro, dan MAN IC Sakra Lotim.
Dari Pondok Pesantren, hadir Ponpes Nurul Iman, Ponpes Darul Ulum Beraim, Ponpes Al Madaniyah, YPP Al Falah Pancordao, Ponpes Al Aziziyah, Ponpes Nurul Hakim, dan Ponpes Darul Muhajirin Praya.
Kepala Kantor Kemenag Lombok Timur Sirojudin mengatakan, hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Ini harus menjadi pegangan saat beraktivitas di ruang digital. Nilai itu harus dijalankan seimbang antara hak maupun tanggung jawabnya.
”Hak asasi manusia menjamin tiap warga negara untuk mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital. Tapi juga ada tanggung jawab menjaga hak-hak atau reputasi orang lain, menjaga keamanan nasional, ketertiban masyarakat, atau kesehatan dan moral publik,” tandas Sirojudin.
Influencer Tya Yustia menyampaikan, apa pun aktivitas yang dilakukan di media digital, pengguna hendaknya selalu memperhatikan dan menjaga keamanan data digital. Cara menjaga keamanan digital, yakni dengan cara rutin melakukan back up data dan menyimpannya secara offline.
”Selain itu, browsing dengan aman, mengatur password yang kuat, aktifkan autentikasi, periksa koneksi, mengenkripsi aset digital, tidak sembarangan mengklik tautan melalui email, pasang antivirus, rutin memperbarui sistem/aplikasi, dan aktifkan semua fitur notifikasi email,” urainya.
(don)
tulis komentar anda