Beli Ketel Uap Ramah Lingkungan, Produsen Tisu dan Kertas Surabaya Anggarkan USD10 Juta

Sabtu, 10 Juni 2023 - 00:03 WIB
Produsen tisu dan kertas di Surabaya tahun 2023 menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar USD10 juta untuk pembelian steam boiler (ketel uap) baru yang ramah lingkungan
SURABAYA - Produsen tisu dan kertas pada 2023 menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar USD10 juta untuk pembelian steam boiler (ketel uap) baru yang lebih ramah lingkungan dibandingkan yang sudah ada.

Nantinya, steam boiler baru tersebut diharapkan mampu meningkatkan kapasitas keluaran steam yang digunakan untuk proses pengeringan kertas sebesar 16%.

Dari semula 155 ton/hari menjadi 180 ton/hari. Steam boiler yang baru lebih ramah lingkungan karena ditunjang dengan spesifikasi penggunaan bahan baku batu bara sebesar 25% atau sekitar 60% lebih rendah dibandingkan steam boiler Suparma yang sudah ada.

“Sisanya memanfaatkan limbah sludge IPAL, limbah plastik dan limbah kayu untuk diubah menjadi energi panas,” kata Direktur PT Suparma Tbk, Hendro Luhur, Jumat (8/6/2023).

Baca juga: Positif Pakai Narkoba, Kajari Madiun Andi Irfan Syafruddin Dicopot



Sementara itu, penjualan bersih Suparma untuk periode Januari hingga Mei 2023 sebesar Rp1,08 triliun atau setara dengan 33,8% dari target penjualan bersih Suparma tahun 2023 yang sebesar Rp3,2 triliun. Kuantitas penjualan kertas Suparma sebesar 82.849 metric ton (mt) atau setara dengan 32,8% dari target kuantitas penjualan produk kertas tahun 2023 yang sebesar 252.400 mt.

“Sedangkan untuk hasil produksi kertas Suparma pada periode lima bulan tahun 2023 sebesar 90.071 mt. Jumlah itu setara dengan 36,2% dari target produksi kertas tahun 2023 yang sebesar 248.600 mt,” tandas Hendro.

Di tahun 2022, Suparma mengemas penjualan bersih sekitar Rp3,13 triliun. Capaian itu naik 12,3% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan bersih tersebut terutama disebabkan oleh naiknya harga jual rata-rata produk kertas Suparma pada tahun 2022 sebesar 13,1% dibandingkan harga jual rata-ratanya di tahun 2021. Sedangkan kuantitas penjualan produk kertas Suparma selama tahun 2022 mencapai 212.100 mt.

Sedangkan untuk laba, pada 2022 Suparma membukukan laba sebesar Rp330,5 miliar, atau naik 4,8% dibandingkan laba komprehensif tahun berjalan 2021. Namun, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2023 ini Suparma tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya. Setelah dikurangi pembentukan dana cadangan wajib sebesar Rp 20 miliar, sisa laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp310,5 miliar.

“Laba digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Suparma dan untuk investasi. Sebagian besar bertujuan untuk peningkatan kapasitas mesin de-inking serta investasi steam boiler yang lebih ramah lingkungan,” tandas Hendro
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content