Perajin Makanan di Bandung Mengeluh, Harga Garam Tembus Rp300 Ribu/Karung
Minggu, 21 Mei 2023 - 16:55 WIB
BANDUNG - Pelaku usaha makanan di Bandung mengeluhkan naiknya harga garam dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan harga garam menyebabkan naiknya biaya produksi yang mesti ditanggung pelaku usaha.
Saat ini, harga garam tembus Rp300 ribu per karung berisi 50 kg. Sebelumnya, harga garam berada pada kisaran Rp170 ribu per karung. Sementara jika memberi kiloan sekitar Rp6.500 per kg.
"Sudah satu minggu ini harganya naik sekitar Rp30 ribuan per karung, kami khawatir harganya akan terus naik," kata salah seorang perajin tahu di Bandung, Iniyani, Minggu (21/5/2023).
Baca juga: Kota Bandung Berangkatkan 2.396 Jemaah Haji dalam 7 Kloter
Menurut informasi yang dia dapat, kenaikan tersebut disebabkan ada masalah di tingkat petani. Di mana terjadi gagal panen. Kondisi tersebut menyebabkan stok garam menipis, sehingga mengalami kenaikan.
"Kalau untuk suplai enggak ada masalah, tapi ya itu, harganya naik terus. Ini cukup memberatkan," jelas dia.
Sebagai perajin tahu, Iniyani mengaku kebutuhan garam dalam satu minggu bisa menghabiskan dua hingga tiga karung garam. Garam tersebut digunakan untuk menambah rasa asin dalam pengolahan tahu kuning.
Iniyani mengaku, naiknya harga garam menyebabkan biaya produksi naik. Apalagi sebelumnya perajin tahu juga cukup berat atas naiknya harga kedelai yang menyebabkan naiknya biaya produksi.
"Biaya produksi naik, tapi kami enggak mungkin serta merta menaikkan harga tahu. Apalagi, tahu ini kan konsumennya banyak kalangan bawah. Kalau harganya dinaikkan terus, kami khawatir akan mempengaruhi kemampuan mereka belanja," imbuh dia.
Iniyani berharap, pemerintah bisa turun tangan mengatasi masalah ini. Setidaknya harga garam kembali normal seperti sedia kala.
Saat ini, harga garam tembus Rp300 ribu per karung berisi 50 kg. Sebelumnya, harga garam berada pada kisaran Rp170 ribu per karung. Sementara jika memberi kiloan sekitar Rp6.500 per kg.
"Sudah satu minggu ini harganya naik sekitar Rp30 ribuan per karung, kami khawatir harganya akan terus naik," kata salah seorang perajin tahu di Bandung, Iniyani, Minggu (21/5/2023).
Baca juga: Kota Bandung Berangkatkan 2.396 Jemaah Haji dalam 7 Kloter
Menurut informasi yang dia dapat, kenaikan tersebut disebabkan ada masalah di tingkat petani. Di mana terjadi gagal panen. Kondisi tersebut menyebabkan stok garam menipis, sehingga mengalami kenaikan.
"Kalau untuk suplai enggak ada masalah, tapi ya itu, harganya naik terus. Ini cukup memberatkan," jelas dia.
Sebagai perajin tahu, Iniyani mengaku kebutuhan garam dalam satu minggu bisa menghabiskan dua hingga tiga karung garam. Garam tersebut digunakan untuk menambah rasa asin dalam pengolahan tahu kuning.
Iniyani mengaku, naiknya harga garam menyebabkan biaya produksi naik. Apalagi sebelumnya perajin tahu juga cukup berat atas naiknya harga kedelai yang menyebabkan naiknya biaya produksi.
"Biaya produksi naik, tapi kami enggak mungkin serta merta menaikkan harga tahu. Apalagi, tahu ini kan konsumennya banyak kalangan bawah. Kalau harganya dinaikkan terus, kami khawatir akan mempengaruhi kemampuan mereka belanja," imbuh dia.
Iniyani berharap, pemerintah bisa turun tangan mengatasi masalah ini. Setidaknya harga garam kembali normal seperti sedia kala.
(msd)
tulis komentar anda