Tambah Skill Santri, SDG Kaltim Gelar Pelatihan Bercocok Tanam Hidroponik
Jum'at, 19 Mei 2023 - 22:37 WIB
KUTAI KARTANEGARA - Santri Dukung Ganjar (SDG) Kalimantan Timur menggelar pelatihan Entrepreneurship Bercocok Tanam Hijau dengan Metode Hidroponik di Ponpes An-Nur Al-Ikhlas Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan ini bekerja sama dengan Asosiasi Petani Milenial Kalimantan Timur.
Hadir sebagai narasumber Ketua Asosiasi Petani Milenial Ginanjar Ibnu Tamimi. Kegiatan ini untuk peningkatan keterampilan bertani dan mengasah kreativitas serta meningkatkan jiwa wirausaha santri.
"Jadi memang tujuannya adalah jangka panjang, untuk mendidik para santri menjadi entrepreneur setelah mereka lulus dari ponpes," kata Korwil SDG Kaltim Abdul Rahim, Jumat (19/5/2023).
Kegiatan tersebut hasil aspirasi ponpes yang kesulitan mengembangkan metode hidroponik. SDG kemudian memberikan solusi dengan membawa narasumber dan fasilitas pendukung penerapan metode hidroponik untuk bercocok tanam.
Ketua Asosiasi Petani Milenial Ginanjar mengapresiasi atas kegiatan ini. Dia pun berharap hal itu bisa berkembang dan ditiru ponpes lainnya di Tenggarong.
Dalam pelatihan itu, Ginanjar menyampaikan pengenalan media tanam, penyakit tanaman hidroponik, sampai ke pemasaran produk hasil budidaya tanaman hidroponik. Para santri diajarkan cara membuat nutrisi siap pakai untuk tanaman, kemudian dilakukan pindah tanam bibit ke instalasi hidroponik.
"Tentunya awal dasar hidroponik adalah pembenihan dan pembibitan, cara melarutkan nutrisi dan budidaya yang baik dan benar yang kemudian diakhiri dengan panen. Selain itu juga kita memberikan motivasi cara pemasaran dan menjadi santripreneur melalui industri pertanian," ujarnya.
Pemasaran sayuran hidroponik nanti dapat dimulai di lingkungan pesantren. Selanjutnya pemasarannya dilakukan secara daring.
Baik SDG maupun Asosiasi Petani Milenial akan terus berkonsolidasi melakukan pembimbingan. Tujuannya agar santri dapat merasakan hasil dan manfaat dari pelatihan yang sudah dilakukan.
Hadir sebagai narasumber Ketua Asosiasi Petani Milenial Ginanjar Ibnu Tamimi. Kegiatan ini untuk peningkatan keterampilan bertani dan mengasah kreativitas serta meningkatkan jiwa wirausaha santri.
"Jadi memang tujuannya adalah jangka panjang, untuk mendidik para santri menjadi entrepreneur setelah mereka lulus dari ponpes," kata Korwil SDG Kaltim Abdul Rahim, Jumat (19/5/2023).
Kegiatan tersebut hasil aspirasi ponpes yang kesulitan mengembangkan metode hidroponik. SDG kemudian memberikan solusi dengan membawa narasumber dan fasilitas pendukung penerapan metode hidroponik untuk bercocok tanam.
Ketua Asosiasi Petani Milenial Ginanjar mengapresiasi atas kegiatan ini. Dia pun berharap hal itu bisa berkembang dan ditiru ponpes lainnya di Tenggarong.
Dalam pelatihan itu, Ginanjar menyampaikan pengenalan media tanam, penyakit tanaman hidroponik, sampai ke pemasaran produk hasil budidaya tanaman hidroponik. Para santri diajarkan cara membuat nutrisi siap pakai untuk tanaman, kemudian dilakukan pindah tanam bibit ke instalasi hidroponik.
"Tentunya awal dasar hidroponik adalah pembenihan dan pembibitan, cara melarutkan nutrisi dan budidaya yang baik dan benar yang kemudian diakhiri dengan panen. Selain itu juga kita memberikan motivasi cara pemasaran dan menjadi santripreneur melalui industri pertanian," ujarnya.
Pemasaran sayuran hidroponik nanti dapat dimulai di lingkungan pesantren. Selanjutnya pemasarannya dilakukan secara daring.
Baik SDG maupun Asosiasi Petani Milenial akan terus berkonsolidasi melakukan pembimbingan. Tujuannya agar santri dapat merasakan hasil dan manfaat dari pelatihan yang sudah dilakukan.
(poe)
tulis komentar anda