Bangun Jembatan 'Indiana Jones' di Magelang, Ganjar Kucurkan Rp48 Miliar
Selasa, 09 Mei 2023 - 11:38 WIB
MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucurkan anggaran Rp48 miliar untuk membangun Jembatan ‘Indiana Jones’ di Magelang. Pembangunan akan dimulai pada 2024.
Jembatan ‘Indiana Jones’ merupakan sebutan dari jembatan gantung yang berada di Kali Progo, Ngembik, Magelang. Informasi warga sekitar, jembatan ini dibangun kali pertama pada 1989 secara swadaya.
Hingga kini, kondisinya memprihatinkan karena jembatan sepanjang 100 meter ini terbuat dari bambu. Sementara kerangka jembatan di ujung barat dan timur sudah retak dan membahayakan warga yang melintas.
“Tahun depan (dengan anggaran) Rp48 miliar. Jadi ini ada kontribusi dari pemkot, ada kontribusi dari kabupaten,” kata Ganjar usai meninjau didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin dan Wali Kota Magelang, Nur Aziz, Senin (8/5/2023).
Saat ini kontribusi dari Pemkab Magelang, tepatnya di sisi barat Kali Progo sudah dikerjakan sepanjang 500 meter. Adapun dari Pemkot Magelang mengerjakan di bagian timur Kali Progo, tepatnya sebelum jembatan gantung.
Nanti Pemprov Jateng membangun kontruksi bawahnya. Sementara pemerintah pusat yang membangun konstruksi di atasnya.
“Sehingga harapan kita di antara yang kota dan kabupaten bisa masuk. Jadi semuanya bisa berjalan. Karena kalau kita lihat benthet-benthet kayak begini kan juga medeni, ini bahaya,” lanjutnya.
Jembatan itu nantinya akan dibangun dengan ukuran lebar 7 meter dan panjang 100 meter. “Nanti transportasinya pasti bagus. Ini kan hanya bisa dilalui jalan kaki, sepeda motor. Kalau nanti iya, akan bisa dilewati kendaraan besar,” tandasnya.
Pantopo, seorang warga menceritakan kisah dari jembatan gantung tersebut. Jembatan ini bermula ketika ayah Pantopo bernama Cipto, prihatin dengan kondisi warga di antara Kali Progo yang harus menyeberang menggunakan gethek dan sering terjadi kecelakaan air.
“Maka dibuat ini. Tentu ini nanti bisa kami kasih penghargaan. Kalau perlu nanti dikasih namanya Jembatan Pak Cipto karena beliau yang pertama merintis. Nah ini putranya yang sekarang masih mengelola. Kami melihat partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa,” tandasnya.
Keberadaan jembatan tersebut dimanfaatkan warga Rejosari, Bandongan maupun sekitarnya yang akan berangkat sekolah, berdagang, maupun berangkat kerja menuju Kota Magelang.
Warga Rejosari, Bandongan ini juga bisa melewati jalan lainnya untuk menuju Kota Magelang, namun jarak tempuhnya mencapai 10 km. Sedangkan jika ditempuh menggunakan jembatan gantung ini, jarak tempuhnya menjadi lebih dekat.
Jembatan ‘Indiana Jones’ merupakan sebutan dari jembatan gantung yang berada di Kali Progo, Ngembik, Magelang. Informasi warga sekitar, jembatan ini dibangun kali pertama pada 1989 secara swadaya.
Hingga kini, kondisinya memprihatinkan karena jembatan sepanjang 100 meter ini terbuat dari bambu. Sementara kerangka jembatan di ujung barat dan timur sudah retak dan membahayakan warga yang melintas.
“Tahun depan (dengan anggaran) Rp48 miliar. Jadi ini ada kontribusi dari pemkot, ada kontribusi dari kabupaten,” kata Ganjar usai meninjau didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin dan Wali Kota Magelang, Nur Aziz, Senin (8/5/2023).
Saat ini kontribusi dari Pemkab Magelang, tepatnya di sisi barat Kali Progo sudah dikerjakan sepanjang 500 meter. Adapun dari Pemkot Magelang mengerjakan di bagian timur Kali Progo, tepatnya sebelum jembatan gantung.
Nanti Pemprov Jateng membangun kontruksi bawahnya. Sementara pemerintah pusat yang membangun konstruksi di atasnya.
“Sehingga harapan kita di antara yang kota dan kabupaten bisa masuk. Jadi semuanya bisa berjalan. Karena kalau kita lihat benthet-benthet kayak begini kan juga medeni, ini bahaya,” lanjutnya.
Jembatan itu nantinya akan dibangun dengan ukuran lebar 7 meter dan panjang 100 meter. “Nanti transportasinya pasti bagus. Ini kan hanya bisa dilalui jalan kaki, sepeda motor. Kalau nanti iya, akan bisa dilewati kendaraan besar,” tandasnya.
Pantopo, seorang warga menceritakan kisah dari jembatan gantung tersebut. Jembatan ini bermula ketika ayah Pantopo bernama Cipto, prihatin dengan kondisi warga di antara Kali Progo yang harus menyeberang menggunakan gethek dan sering terjadi kecelakaan air.
“Maka dibuat ini. Tentu ini nanti bisa kami kasih penghargaan. Kalau perlu nanti dikasih namanya Jembatan Pak Cipto karena beliau yang pertama merintis. Nah ini putranya yang sekarang masih mengelola. Kami melihat partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa,” tandasnya.
Baca Juga
Keberadaan jembatan tersebut dimanfaatkan warga Rejosari, Bandongan maupun sekitarnya yang akan berangkat sekolah, berdagang, maupun berangkat kerja menuju Kota Magelang.
Warga Rejosari, Bandongan ini juga bisa melewati jalan lainnya untuk menuju Kota Magelang, namun jarak tempuhnya mencapai 10 km. Sedangkan jika ditempuh menggunakan jembatan gantung ini, jarak tempuhnya menjadi lebih dekat.
(poe)
tulis komentar anda