Kisah Perseteruan Petinggi Mataram hingga Saling Serang Gara-gara Rebutan Perempuan Cantik
Senin, 08 Mei 2023 - 07:49 WIB
Adipati Pragola yang kecewa selanjutnya memberontak dengan mengirim utusan bernama Patradita.
Melalui Patradita, Adipati Pragola meminta kepada Panembahan Senopati sejumlah wilayah di sebelah utara Gunung Kendeng.
Tak disangka, permohonan Adipati Pragola itu dikabulkan oleh Panembahan Senopati. Hingga akhirnya kawasan di utara Gunung Kendeng seperti Warung Blora, Grobogan dan Jipang masuk kekuasaan Pati.
Meski sudah dipenuhi, Adipati Pragola merasa belum puas dan mengutus kembali Patradita untuk meminta tombak dan batangnya pada Panembahan Senopati.
Adipati Pragola beralasan karena wilayah Bang Wetan hendak menyerbu Pati. Panembahan Senopati yang terkenal pintar dan memiliki kesaktian mandraguna menyadari permintaan saudara iparnya itu merupakan penentangan secara halus.
Oleh karena itu, Panembahan Senopati hanya memberikan tombak tanpa batangnya kepada Patradita untuk disampaikan ke Adipati Pragola.
Di sisi lain Adipati Demak, Mas Sori juga menghadap ke Panembahan Senopati untuk melaporkan sejumlah wilayah di antaranya Warung, Blora, Grobogan dan Jipang,telah tunduk pada Pati. Selain itu Adipati Pragola makin berkuasa setelah menyatakan membangkang terhadap Mataram.
Panembahan Senopati kemudian mengerahkan pasukan Kerajaan Mataram untuk menghadapi pasukan Adipati Pati yang dipimpin Adipati Pragola.
Pasukan Pati juga melibatkan sejumlah tamtama, di antaraya Mangunjaya, Arya Sindurraja, Rajamanggala, Sawunggaling, Tohpati, Binorong, Surengpati, Pecatanda, Kanduruhan, dan Wilatikta.
Para prajurit Pati bergerak menuju Mataram. Kabar pasukan yang dipimpin Adipati Pragola bergerak ke Mataram sampai ke Panembahan Senopati.
Melalui Patradita, Adipati Pragola meminta kepada Panembahan Senopati sejumlah wilayah di sebelah utara Gunung Kendeng.
Tak disangka, permohonan Adipati Pragola itu dikabulkan oleh Panembahan Senopati. Hingga akhirnya kawasan di utara Gunung Kendeng seperti Warung Blora, Grobogan dan Jipang masuk kekuasaan Pati.
Meski sudah dipenuhi, Adipati Pragola merasa belum puas dan mengutus kembali Patradita untuk meminta tombak dan batangnya pada Panembahan Senopati.
Adipati Pragola beralasan karena wilayah Bang Wetan hendak menyerbu Pati. Panembahan Senopati yang terkenal pintar dan memiliki kesaktian mandraguna menyadari permintaan saudara iparnya itu merupakan penentangan secara halus.
Oleh karena itu, Panembahan Senopati hanya memberikan tombak tanpa batangnya kepada Patradita untuk disampaikan ke Adipati Pragola.
Di sisi lain Adipati Demak, Mas Sori juga menghadap ke Panembahan Senopati untuk melaporkan sejumlah wilayah di antaranya Warung, Blora, Grobogan dan Jipang,telah tunduk pada Pati. Selain itu Adipati Pragola makin berkuasa setelah menyatakan membangkang terhadap Mataram.
Panembahan Senopati kemudian mengerahkan pasukan Kerajaan Mataram untuk menghadapi pasukan Adipati Pati yang dipimpin Adipati Pragola.
Pasukan Pati juga melibatkan sejumlah tamtama, di antaraya Mangunjaya, Arya Sindurraja, Rajamanggala, Sawunggaling, Tohpati, Binorong, Surengpati, Pecatanda, Kanduruhan, dan Wilatikta.
Para prajurit Pati bergerak menuju Mataram. Kabar pasukan yang dipimpin Adipati Pragola bergerak ke Mataram sampai ke Panembahan Senopati.
Lihat Juga :
tulis komentar anda