Misteri Slogan Kota Bandung era Kolonial Hindia Belanda
Minggu, 16 April 2023 - 07:37 WIB
Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Bagi warga Kota Bandung, kabar itu mengejutkan.
Hal itu mengingat pelantikan Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung baru setahun lalu, yakni 18 April 2022.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Kota Bandung pernah mengusung slogan atau motto Ex Undis Sol yang berarti Mentari Muncul di atas Gelombang.
Slogan Ex Undis Sol diambil dari bahasa latin yang dalam bahasa Belanda ditulis Uit de Golven de Zon.
Dikutip dari buku Wajah Bandoeng Tempoe Doeloe (1984), karena dianggap aneh sekaligus misterius, pada perayaan hari ulang tahun Kota Bandung (Jubileum Gemeente Bandoeng) yang ke-25, slogan Kota Bandung itu dipertanyakan.
“Lho, kok aneh? Apa hubungannya Mentari Muncul di Atas Gelombang dengan kisah pasang surut Danau Bandung?,” tanya Meneer J.E Jasper dalam sebuah artikel yang dimuat Koran Jawa Bode.
Baca juga: KKB Serang Pasukan Yonif Raider 321 Galuh Taruna di Nduga Papua Pegunungan
Saat itu, tidak ada yang bisa menjelaskan secara ilmiah bagaimana slogan dan lambang Kota Bandung dibuat. Bandung ditetapkan kolonial Hindia Belanda sebagai wilayah Gemeente (kota praja) mulai tahun 1906.
Penetapan itu bersamaan dengan Kota Surabaya Jawa Timur dan Semarang Jawa tengah. Pada saat itu belum ada Undang-undang yang mengatur pembuatan lambang dan slogan Kota. Aturan atau ordonansi itu baru muncul 20 tahun kemudian.
Hal itu mengingat pelantikan Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung baru setahun lalu, yakni 18 April 2022.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Kota Bandung pernah mengusung slogan atau motto Ex Undis Sol yang berarti Mentari Muncul di atas Gelombang.
Slogan Ex Undis Sol diambil dari bahasa latin yang dalam bahasa Belanda ditulis Uit de Golven de Zon.
Dikutip dari buku Wajah Bandoeng Tempoe Doeloe (1984), karena dianggap aneh sekaligus misterius, pada perayaan hari ulang tahun Kota Bandung (Jubileum Gemeente Bandoeng) yang ke-25, slogan Kota Bandung itu dipertanyakan.
“Lho, kok aneh? Apa hubungannya Mentari Muncul di Atas Gelombang dengan kisah pasang surut Danau Bandung?,” tanya Meneer J.E Jasper dalam sebuah artikel yang dimuat Koran Jawa Bode.
Baca juga: KKB Serang Pasukan Yonif Raider 321 Galuh Taruna di Nduga Papua Pegunungan
Saat itu, tidak ada yang bisa menjelaskan secara ilmiah bagaimana slogan dan lambang Kota Bandung dibuat. Bandung ditetapkan kolonial Hindia Belanda sebagai wilayah Gemeente (kota praja) mulai tahun 1906.
Penetapan itu bersamaan dengan Kota Surabaya Jawa Timur dan Semarang Jawa tengah. Pada saat itu belum ada Undang-undang yang mengatur pembuatan lambang dan slogan Kota. Aturan atau ordonansi itu baru muncul 20 tahun kemudian.
tulis komentar anda