Kadinkes Jabar: Tidak Mungkin Ibu Hamil Melahirkan Hanya Satu Jam
Senin, 20 Juli 2020 - 18:31 WIB
BANDUNG - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat, Berli Hamdani menyatakan, tidak mungkin seorang ibu hamil hingga melahirkan hanya dalam waktu satu jam. Pernyataan Berli tersebut merespons pemberitaan adanya seorang ibu di Kabupaten Tasikmalaya, Heni Nuraeni (30) yang mengaku hamil lalu melahirkan hanya dalam waktu satu jam lebih.
"Secara ilmu kedokteran, tidak mungkin seorang ibu hanya hamil selama 1 jam," ujar Berli kepada SINDOnews melalui pesan WhatsApp, Senin (20/7/2020). Menurut Berli, segala penciptaan sesuatu pasti melalui proses dan waktunya masing-masing, termasuk penciptaan manusia. "Untuk hamil, tentunya harus sembilan bulan minimal," tegasnya.
Berli menekankan, terkait pengakuan sang Ibu yang mengatakan bahwa dirinya tengah menstruasi saat melahirkan bayinya itu, Berli menduga ada kondisi medis tertentu yang dialami sang Ibu. "Mungkin ada kondisi medis yang menyebabkan "menstruasi" tetap datang secara rutin padahal sedang mengandung," katanya. (Baca: Soal Ibu Lahir Mendadak di Tasik, Ini Kata Dokter RSHS )
Apalagi, kata Berli, sang Ibu mengaku tidak penah kontak dengan tenaga kesehatan. "Jadi, tidak diketahui kondisi sebenarnya," katanya. Disinggung apakah seorang ibu dapat tetap menstruasi, padahal sedang hamil, Berli mengatakan, hal itu harus dipastikan melalui pemeriksaan medis.
"Harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan," tandasnya. Sebelumnya diberitakan, kelahiran seorang bayi laki-laki anak ketiga pasangan Heni Nuraeni (30) dan Erik (38) di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar mendadak viral dan bikin geger warga sekitar.
Karena hanya dalam hitungan waktu satu jam lebih, sang ibu perutnya tiba-tiba membesar lalu melahirkan bayi laki laki pada Sabtu malam (18/7/2020) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Secara ilmu kedokteran, tidak mungkin seorang ibu hanya hamil selama 1 jam," ujar Berli kepada SINDOnews melalui pesan WhatsApp, Senin (20/7/2020). Menurut Berli, segala penciptaan sesuatu pasti melalui proses dan waktunya masing-masing, termasuk penciptaan manusia. "Untuk hamil, tentunya harus sembilan bulan minimal," tegasnya.
Berli menekankan, terkait pengakuan sang Ibu yang mengatakan bahwa dirinya tengah menstruasi saat melahirkan bayinya itu, Berli menduga ada kondisi medis tertentu yang dialami sang Ibu. "Mungkin ada kondisi medis yang menyebabkan "menstruasi" tetap datang secara rutin padahal sedang mengandung," katanya. (Baca: Soal Ibu Lahir Mendadak di Tasik, Ini Kata Dokter RSHS )
Apalagi, kata Berli, sang Ibu mengaku tidak penah kontak dengan tenaga kesehatan. "Jadi, tidak diketahui kondisi sebenarnya," katanya. Disinggung apakah seorang ibu dapat tetap menstruasi, padahal sedang hamil, Berli mengatakan, hal itu harus dipastikan melalui pemeriksaan medis.
"Harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan," tandasnya. Sebelumnya diberitakan, kelahiran seorang bayi laki-laki anak ketiga pasangan Heni Nuraeni (30) dan Erik (38) di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar mendadak viral dan bikin geger warga sekitar.
Karena hanya dalam hitungan waktu satu jam lebih, sang ibu perutnya tiba-tiba membesar lalu melahirkan bayi laki laki pada Sabtu malam (18/7/2020) sekitar pukul 21.30 WIB.
(don)
tulis komentar anda