Anak Mantan Ketua KY Turut Jadi Korban Pembacokan di Bandung
Selasa, 28 Maret 2023 - 23:18 WIB
BANDUNG - Tami (22) turut menjadi korban dalam peristiwa pembacokan terhadap ayahnya yang juga Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus.
Diketahui, peristiwa nahas yang menimpa Jaja Ahmad Jayus dan putri perempuannya itu terjadi di kediaman korban di Kompleks GBA, Kabupaten Bandung, Selasa (28/3/2023).
"Dua orang (korbannya), bapak sama anak. Bapak Haji Jaja Ahmad, itu mantan KY, kalau anaknya itu Tami usia 22 tahun," ungkap Dion (59), tetangga korban.
Disinggung jumlah pelaku pembacokan, Dion mengaku tak mengetahui pasti. Dion juga mengaku tak tahu kondisi rumah korban pascaperistiwa pembacokan itu terjadi. "Kondisi rumah saya gak lihat persis," ungkap dia.
Lebih lanjut Dion mengatakan, sehari-hari, rumah korban ditinggali oleh empat orang. Namun, saat peristiwa pembacokan terjadi, hanya ada Jaja dan anaknya, Tami.
Adapun istri korban, kata Dion, tengah mengajar di salah satu kampus swasta di Bandung. "Berempat, cuma kebetulan di rumah pas kejadian berdua, ibunya lagi ngedosenin di Unpas," sebutnya.
Dion juga mengaku membantu mengevakuasi korban. Dia yang tengah berada di rumah dimintai tolong oleh warga untuk membawa korban ke rumah sakit.
"Kebetulan saya ada ambulans untuk penanganan pertama, itu saya bawa dua-duanya ke rumah sakit terdekat yaitu RS Mayapada," katanya.
Di dalam ambulans, kata Dion, Jaja terlihat sudah berlumuran darah akibat luka di bagian kepala dan lehernya. Sedangkan Tami menderita luka di bagian tangan diduga akibat menangkis sabetan senjata tajam pelaku.
"Di kepala terus di leher, di kepala sudah sampai tengkorak untuk anaknya dan tangannya sudah tidak bisa bergerak. Mungkin tangkisan dari celurit itu," beber Dion.
Diketahui, peristiwa nahas yang menimpa Jaja Ahmad Jayus dan putri perempuannya itu terjadi di kediaman korban di Kompleks GBA, Kabupaten Bandung, Selasa (28/3/2023).
"Dua orang (korbannya), bapak sama anak. Bapak Haji Jaja Ahmad, itu mantan KY, kalau anaknya itu Tami usia 22 tahun," ungkap Dion (59), tetangga korban.
Disinggung jumlah pelaku pembacokan, Dion mengaku tak mengetahui pasti. Dion juga mengaku tak tahu kondisi rumah korban pascaperistiwa pembacokan itu terjadi. "Kondisi rumah saya gak lihat persis," ungkap dia.
Lebih lanjut Dion mengatakan, sehari-hari, rumah korban ditinggali oleh empat orang. Namun, saat peristiwa pembacokan terjadi, hanya ada Jaja dan anaknya, Tami.
Adapun istri korban, kata Dion, tengah mengajar di salah satu kampus swasta di Bandung. "Berempat, cuma kebetulan di rumah pas kejadian berdua, ibunya lagi ngedosenin di Unpas," sebutnya.
Dion juga mengaku membantu mengevakuasi korban. Dia yang tengah berada di rumah dimintai tolong oleh warga untuk membawa korban ke rumah sakit.
"Kebetulan saya ada ambulans untuk penanganan pertama, itu saya bawa dua-duanya ke rumah sakit terdekat yaitu RS Mayapada," katanya.
Di dalam ambulans, kata Dion, Jaja terlihat sudah berlumuran darah akibat luka di bagian kepala dan lehernya. Sedangkan Tami menderita luka di bagian tangan diduga akibat menangkis sabetan senjata tajam pelaku.
"Di kepala terus di leher, di kepala sudah sampai tengkorak untuk anaknya dan tangannya sudah tidak bisa bergerak. Mungkin tangkisan dari celurit itu," beber Dion.
tulis komentar anda