Bertemu Gubernur Sumbar, TGB Zainul Majdi Tegaskan Komitmen Partai Perindo Membangun Sumbar
Kamis, 09 Maret 2023 - 14:22 WIB
Ketua Harian DPP Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi bertemu dengan Gubernur Sumbar H Mahyeldi di Padang, Kamis (9/3/2023). Foto/MNC Media
PADANG - Ketua Harian Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo) Dr. TGB HM Zainul Majdi menyampaikan kepada Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) H Mahyeldi tentang komitmen Partai Perindo membangun Sumbar. TGB berharap, banyak masukan diberikan oleh Gubernur Sumbar.
"Saya menyampaikan sekarang ini sebagai Ketua Harian Partai Perindo, kami berharap dapat berkolaborasi dengan Pemprov Sumbar untuk membangun daerah," kata TGB di Padang, Sumbar, Kamis (9/3/2023).
Dia menjelaskan, berpolitik ini ia jadikan bagian dari dakwah. Menghadirkan keindahan Islam di ruang yang ada.
"Di Perindo, saya berikhtiar untuk hal itu, terutama kesejahteraan umat. Partai Perindo sangat siap diajak oleh Pak Gubernur," sambungnya.
TGB pun menyampaikan Ketua DPW Partai Perindo Sumbar yang baru sekarang adalah Ali Mukhni yang sebelumnya menjadi Bupati Padang Pariaman.
"Semua tokoh (bergabung) menjadi hal yang baik, " ucapnya.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini menambahkan, kemajemukan yang ada di Indonesia adalah modal sosial, bukan sekadar fakta sosial.
"Saya menyampaikan sekarang ini sebagai Ketua Harian Partai Perindo, kami berharap dapat berkolaborasi dengan Pemprov Sumbar untuk membangun daerah," kata TGB di Padang, Sumbar, Kamis (9/3/2023).
Baca Juga
Dia menjelaskan, berpolitik ini ia jadikan bagian dari dakwah. Menghadirkan keindahan Islam di ruang yang ada.
"Di Perindo, saya berikhtiar untuk hal itu, terutama kesejahteraan umat. Partai Perindo sangat siap diajak oleh Pak Gubernur," sambungnya.
TGB pun menyampaikan Ketua DPW Partai Perindo Sumbar yang baru sekarang adalah Ali Mukhni yang sebelumnya menjadi Bupati Padang Pariaman.
"Semua tokoh (bergabung) menjadi hal yang baik, " ucapnya.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini menambahkan, kemajemukan yang ada di Indonesia adalah modal sosial, bukan sekadar fakta sosial.
tulis komentar anda