Pengamat Puji Kualitas Kepemimpinan Ganjar Pranowo
Rabu, 01 Maret 2023 - 18:21 WIB
SEMARANG - Berbagai upaya yang dibuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menurunkan tingkat kemiskinan di daerahnya dipuji oleh Pengamat politik Lucius Karus. Menurut Lucius, berbagai gerakan yang dilakukan oleh Ganjar di Jawa Tengah merupakan sebuah bentuk ikhtiar yang baik.
Dia menilai hal tersebut menunjukkan kualitas kepemimpinan yang baik dari seorang kepala daerah dalam menangani masalah sosial yang kompleks seperti kemiskinan. "Inovasi Ganjar bisa dibaca dalam konteks ini, yakni ikhtiar untuk konsisten menurunkan angka kemiskinan," ujar Lucius dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3/2023).
Dia juga mengapresiasi fokus kebijakan Ganjar pada kelompok masyarakat rentan seperti disabilitas, perempuan, dan anak. Ini menunjukkan kepedulian dan perhatian dari seorang pemimpin daerah terhadap warga yang membutuhkan perhatian lebih dalam mengatasi masalah kemiskinan.
"Sebagai gubernur, Ganjar menunjukkan kualitas kepemimpinannya dengan memilih untuk memfokuskan kebijakan pada kelompok masyarakat rentan seperti disabilitas, perempuan dan anak," ujarnya.
"Pilihan prioritas ini sangat mungkin bukan sekedar untuk.menggenjot target penurunan angka kemiskinan semata tetapi juga ekspresi kepedulian sebagai seorang pemimpin daerah," sambungnya.
Berdasarkan data BPS, tren kemiskinan pada wilayah Jawa Tengah menurun secara konsisten sejak tahun 2010. Secara rinci, pada 2010 berada di angka 13,3 persen.
Tahun selanjutnya 12,36 persen (2011); 11,66 persen (2012); 11,47 persen (2013); 10,96 persen (2014); 11,13 persen (2015); 10,7 persen (2016); 10,12 persen (2017), 9,66 persen (2018), 9,22 persen (2019); 10,19 persen (2020), dan 9,71 persen (2021).
Tak hanya itu, rata-rata ketimpangan pendapatan (Indeks Gini) Jawa Tengah tahun 2014-2021 terendah dibandingkan Provinsi se-Jawa dan Nasional. Hal ini menandakan pemerataan pendapatan tahun 2014-2021 di Jawa Tengah lebih baik dibandingkan provinsi se-Jawa dan nasional.
Lucius menyadari bahwa penurunan secara perlahan jumlah kelompok miskin menunjukkan beratnya persoalan mendasar yang menjadi akar kemiskinan di masyarakat. Maka itu, pemimpin dituntut untuk inovatif, kreatif, dan responsif dalam menangani masalah ini.
Dia menilai hal tersebut menunjukkan kualitas kepemimpinan yang baik dari seorang kepala daerah dalam menangani masalah sosial yang kompleks seperti kemiskinan. "Inovasi Ganjar bisa dibaca dalam konteks ini, yakni ikhtiar untuk konsisten menurunkan angka kemiskinan," ujar Lucius dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3/2023).
Dia juga mengapresiasi fokus kebijakan Ganjar pada kelompok masyarakat rentan seperti disabilitas, perempuan, dan anak. Ini menunjukkan kepedulian dan perhatian dari seorang pemimpin daerah terhadap warga yang membutuhkan perhatian lebih dalam mengatasi masalah kemiskinan.
"Sebagai gubernur, Ganjar menunjukkan kualitas kepemimpinannya dengan memilih untuk memfokuskan kebijakan pada kelompok masyarakat rentan seperti disabilitas, perempuan dan anak," ujarnya.
"Pilihan prioritas ini sangat mungkin bukan sekedar untuk.menggenjot target penurunan angka kemiskinan semata tetapi juga ekspresi kepedulian sebagai seorang pemimpin daerah," sambungnya.
Berdasarkan data BPS, tren kemiskinan pada wilayah Jawa Tengah menurun secara konsisten sejak tahun 2010. Secara rinci, pada 2010 berada di angka 13,3 persen.
Tahun selanjutnya 12,36 persen (2011); 11,66 persen (2012); 11,47 persen (2013); 10,96 persen (2014); 11,13 persen (2015); 10,7 persen (2016); 10,12 persen (2017), 9,66 persen (2018), 9,22 persen (2019); 10,19 persen (2020), dan 9,71 persen (2021).
Tak hanya itu, rata-rata ketimpangan pendapatan (Indeks Gini) Jawa Tengah tahun 2014-2021 terendah dibandingkan Provinsi se-Jawa dan Nasional. Hal ini menandakan pemerataan pendapatan tahun 2014-2021 di Jawa Tengah lebih baik dibandingkan provinsi se-Jawa dan nasional.
Lucius menyadari bahwa penurunan secara perlahan jumlah kelompok miskin menunjukkan beratnya persoalan mendasar yang menjadi akar kemiskinan di masyarakat. Maka itu, pemimpin dituntut untuk inovatif, kreatif, dan responsif dalam menangani masalah ini.
tulis komentar anda