Bupati Suwirta Akan Bangun Tempat Konservasi Penangkaran Penyu

Kamis, 16 Juli 2020 - 15:48 WIB
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan akan membangun tempat konservasi penangkaran penyu di sekitar lokasi tersebut, di pantai Watu Klotok
SEMARAPURA - Setelah ditemukannya ribuan telur penyu di pantai Watu Klotok beberapa waktu lalu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan akan membangun tempat konservasi penangkaran penyu di sekitar lokasi tersebut.

Hal itu disampaikan Bupati Suwirta saat meninjau lokasi pendederan atau penanaman telur penyu tersebut secara darurat oleh warga sekitar, Kamis (16/7/2020).

Telur penyu yang ditemukan disisi barat pantai Watu Klotok sebanyak 2900 butir. Bupati Suwirta menyampaikan terima kasih kepada warga yang dengan sukarela mau menyelamatkan telur-telur tersebut. Selanjutnya Bupati menugaskan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan berkoordinasi dengan warga untuk membentuk kelompok konservasi penyu.



Pemkab Klungkung akan membantu menyiapkan tempat disekitar Pura/Pantai Watu Klotok dan pembangunannya. Tempat konservasi ini kedepannya diharapkan juga bisa menjadi tempat edukasi dan objek wisata sehingga bisa menarik retribusi kepada para pengunjung.

Selain untuk dilepaskan kembali ke laut, konservasi juga bisa menyiapkan penyu untuk sarana upacara. “Dengan akan dibangunnya tempat konservasi, telur-telur ini nantinya harus jelas berapa ditemukan berapa berhasil menetas dan berapa dilepas liarkan ke laut. Segera bentuk kelompok konservasi, nanti Pemda bersama pengempon pura Watu Klotok akan bantu siapkan tempat dan pembangunannya. Buat kolam sebagai penangkaran. Selanjutnya cari tempat penangkaran yg lebih aman. Sehingga layak menjadi objek wisata. Selain dilepaskan ke laut kedepan kita juga bisa menyiapkan penyu sebagai sarana upacara,” ujar Bupati Suwirta.

Selanjutnya, Bupati berharap telur-telur yang berhasil menetas tidak langsung dilepas ke laut, melainkan bisa dirawat menunggu lebih dewasa. Karena ketika baru menetas, Tukik atau anak penyu tersebut rentan akan dimakan predator seperti ikan besar dan burung.

Salah seorang warga yang menemukan telur tersebut, I Ketut Sregig (72) mengatakan, dirinya bersama tiga rekannya telah berhasil mengumpulkan sebanyak 2900 butir telur penyu sejak 19 Juni lalu. Telur itu selanjutnya dikelompokkan, dikumpulkan dan dikubur ditempat yang lebih aman.

Telur-telur ini ditemukan disepanjang pantai Klotok hingga pantai Sidayu. Sregig mengaku kegiatan ini sudah sering dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Telur yang ditemukan biasanya diserahkan ke Balai Konservasi yang berada di Pantai Saba Gianyar mengingat Klungkung belum memiliki tempat konservasi penangkaran penyu.

"Sekarang dengan akan dibangunnya konservasi di sekitar pantai Klotok, maka telur-telur ini akan kami jaga 50 hari kedepan hingga menetas, selanjutnya anak penyu atau tukik akan kami pelihara hinggga sedikit dewasa sehingga tidak dimakan oleh predator,” ujar buruh tukang ini.

Sementara petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Agung Kusuma Yuda mengatakan, telur yang ditemukan merupakan berasal jenis penyu yang dilindungi yakni penyu lekang, penyu sisik dan penyu hijau.

Pihaknya mengakui bulan Juni hingga Oktober merupakan musim bertelor penyu. Telur yang sudah dikumpulkan supaya ditanam kembali, jika cuaca normal atau panas, akan dibutuhkan 42 hari untuk menetas, jika hujan maka dibutuhkan paling lambat 55 hari. Pihaknya berharap Pemkab Klungkung bisa mewujudkan sebuah tempat konservasi penyu, karena untuk diwilayah Bali Timur belum terdapat tempat konservasi penyu.
(ars)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content