Kisah Raja Malaka yang Selamat dari Pembunuhan dan Siasat Licik Gajah Mada
Jum'at, 24 Februari 2023 - 05:30 WIB
Dikisahkan dalam Hikayat Hang Tuah, Raja Majapahit meminta agar Gajah Mada menyusun strategi siasat untuk membunuh Raja Malaka. Raja Majapahit mengusulkan agar pernikahan putrinya jadi ajang membunuh Raja Malaka, untuk menaklukkan Kerajaan Malaka.
Gajah Mada pun mencoba menyusun skenarionya, sesuai perintah Raja Majapahit kala itu. Tapi strategi pertama Gajah Mada menghabisi nyawa Raja Malaka, dan empat orang pembesarnya yang tengah berada di Majapahit gagal.
Meski mengalami kegagalan, Gajah Mada tak patah arang. Dia tetap yakin dengan kekuatan dan strateginya, bakal berhasil membunuh Raja Malaka. Bahkan, Gajah Mada juga mencoba membesarkan hati Raja Majapahit, yang memerintahkannya. Siasat untuk membunuh Raja Malaka kembali disusun. Yakni saat perayaan pernikahan Raja Malaka, dengan putri Kerajaan Majapahit.
Dalam Hikayat Hang Tuah, disebutkan upaya pembunuhan Raja Malaka yang telah direncanakan Gajah Mada, ternyata kembali menuai kegagalan.
Kegagalan pembunuhan Raja Malaka di acara pernikahan tersebut, membuat Raja Majapahit dibuat kembali kecewa. Tapi bukan Gajah Mada namanya, bila tak berhasil membesarkan hati Raja Majapahit dan mencoba meyakinkan misinya lagi.
Cerita ini terukir dalam hikayat Hang Tuah dengan tulisan "Ya tuanku, sabar juga dahulu, yang akan mengenai kiai tiga itu atas pateklah, kerena banyak lagi prajurit yang kepetangan patek peliharakan. Indah apatah membunoh kiai Tuah itu dan segala Melayu lima orang itu, selang negeri besar-besar lagi dapat dikalahkan. Adapun pekerjaan anak anda juga tuanku bicarakan, supaya main kita jangan ketara, karena Melayu itu bijaksana".
Upaya pembunuhan Raja Malaka ini diketahui pihak kerajaan. Tapi Gajah Mada yang pandai dan cerdik menyampaikan tak ada maksud sama sekali menghabisi nyawa Raja Malaka. Ia berpura-pura tidak tahu tentang rencana percobaan pembunuhan. Justru Gajah Mada dan Majapahit menyebut ia berhutang budi kepada Hang Tuah.
"Ayoh anak Tun Tuah, banyak kita berhutang kasih kepada anak Tuah. Jikalau lambat anak Tuah menikam juga, nescaya matilah manira ditikamnya, karena manira orang tua tiada berperang," demikian kisah di Hikayat Hang Tuah.
tulis komentar anda